Selasa, 27 Mei 2014

E-Modul Animalia (Bio B)

MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI
 ANIMALIA


Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran
Dosen Pengampu: Eka Fitriah, S.Si, M.Pd






Oleh:

Kelompok 3


Vivi Sophie Elfada     (14111610113)
Tria Siti Rohfan          (14111620099)
Ayu Triana                  (14111620064)
Dini Hardiyanti           (14111610068)
Qulud                          (14111620087)
Winda Silviana Aeni   (14111610058)


Biologi B Semester VI


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI  CIREBON
2014





ASYIKNYA Belajar Vertebrata


A.  Karakteristik hewan vertebrata
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru.[1]
Ciri- ciri hewan vertebrata yaitu diantaranya:
1.      Tulang hewan menjalar dari bagian belakang kepala hingga ke bagian ekor.
2.      Bagian kepala otak memperoleh perlindungan dari tulang- tulang tengkorak
3.      Bertubuh simetris bilateral.
4.      Memiliki kepala, leher, badan dan ekor meskipun tidak dalam bentuk yang sempurna .
Adapun ciri- ciri alat tubuh hewan vertebrata yaitu sebagai berikut:
1.      Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang .
2.      Bernafas dengan paru- paru kulit dan insang.
3.      Memiliki kelenjar yang bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon pengendali.
4.      Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap ( homoiternal ) atau bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan ( poikiloternal ).
5.      Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di sebelah vertran dan di belakang.
6.      Berkulit epidermis ( bagian luar ) dan kulit endodermis ( bagian dalam ).
7.      Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.[2]

B.  Klasifikasi hewan vertebrata
1.    Pisces
a.    Karateristik Pisces
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).[3]
b.   Klasifikasi Pisces
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya Pisces dibagi menajdi tiga golongan yaitu:
1)        Subkelas Cephalaspidomorphi, yaitu ciri-cirinya sebagai berikut:
a)    Notochordata memanjang seperti rantaian manik
b)   Tidak mempunyai rahang
c)    Vertebrae terdiri dari tulang rawan
d)   Dua “semicircular canal” pada telinga yang terletak di setiap sisi  kepala pada lamprey, tetapi hanya satu pada hagfish.
e)    Tidak mempunyai lengkung insang sejati untuk menyokong dan  melindungi insang, sebagai gantinya terdapat suatu “branchial basket” yang terletak diluar insang. Arteri insang dan saraf insang terdapat didalam “branchial basket”. Branchial basket bersatu dengan kotak otak (neurocranium). Sirip berpasangan tidak ada.
f)    Mempunyai satu lubang hidung.
g)   Contoh: hagfish dan lamprey
Gambar1: (Petromyzontiformes)

2)        Ikan berangka tulang rawan (Chondrichthyes), dengan contoh sebagai berikut:
a)    Insang ada empat pasang, celah insang satu pasang.
b)   Tidak mempunyai spiracle.
c)    Tidak mempunyai sisik
d)   Tidak bercloaca
e)    Yang jantan memiliki “intromintent organ” (clasper) yang terletak didepan sirip perut dan pada beberapa ikan (genus C himaera) mempunyai tenaculum (semacam clasper) dikepala bagian depan.
f)    Contoh : ikan hiu, ikan pari, ikan cucut .

Gambar 2: Ikan Pari

3)        Ikan berangka tulang sejati (Osteichthyes), memiliki ciri-ciri berkut:
a)    maxila dan premaxila ada
b)   tidak ada internal nares
c)    tidak ada kesamaan gerak antara bagian tengkorak depan dan belakang
d)   platoquadrate tidak bersatu dengan cranium
e)    tidak ada perluasan radial dan otot edalam dasar sirip, memiliki dua atau
f)    satu sirip punggung
g)   tidak ada cloaca
h)   contoh : ikan kakap, ikan mas, ikan tongkol, ikan bandeng.
Gambar 3: Cyprinus sp (Ikan Mas)
c.    Habitat Pisces
Habitat pisces adalah diperairan. Pisces dapat hidup di air tawar maupun air asin, bergantung jenisnya. Ada juga ikan yang dapat hidup di air antara asin dengan tawar, yaitu air payau.
d.   Perkembangbiakan pisces
Pisces secara umum memiliki organ dalam reproduksi biasa disebut Gonad. Pada betina memiliki Ovary dan pada jantan memiliki Testis. Berikut ini adalah gambar gonad ikan:

Gambar 4: Gonad Ikan


1)   Ovary
Ovary pada ikan terdiri dari banyak telur. Setiap jenis ikan memiliki ukuran telur sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang memiliki ukuran telur besar contohnya ikan Nila dan Arwana, akan memiliki jumlah telur yang lebih sedikit dibandingkan dengan ikan yang ukuran telurnya kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki si induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan banyak ditentukan oleh ukuran kuning telurnya. Makin besar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk bertahan hidup.
Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka.
2)   Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah/ lubang urogenital.
Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali berlobus.
Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Bahian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah.
Berikut ini adalah gambar ovary dan testis pisces:
Gambar 5: Ovary dan testis pisces
Proses fertilisasi/pembuahan pada ikan ada 2 cara, yakni pembuahan di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan diluar (external fertilization).
Ikan yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan jenis ovipar. Ikan jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh “si jantan”. Proses pembuahan sel telur (oosit) oleh sel sperma berlangsung diluar tubuh ikan dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang yang disebut dengan mikrofil. Umumnya hanya satu sperma yang dapat masuk ke dalam sebuah sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel sperma disebut zigot.
 Sebaliknya ikan yang melakukan pembuahan di dalam disebut ikan jenis ovovivipar. Ikan jenis ini berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina (internal fertilization). Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip dengan induknya. Ikan yang berkembangbiak secara ovovivipar adalah ikan dari famili Poecilidae, seperti platy, guppy, dan molly. Kelangsungan hidup anakan memang baik, tetapi jumlah anakan yang dihasilkan setiap kelahiran tidak dapat banyak karena daya dukung induk terbatas (seperti pada halnya manusia).
Proses kawinnya ikan didahului dengan pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-sel sperma dalam testis pada ikan jantan. Selanjutnya proses kawin (spawning) pada ikan ini berlangsung secara alamiah/insting.[4]
e.    Peranan Pisces
Peranan pisces yaitu sebagai sumber protein hewahi dan vitamin. Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh - bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) - bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk bahan perekat - sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak.

2.    Aves
a.    Karakteristik aves
Setiap burung tubuhnya ditutupi bulu, sehingga bulu merupakan ciri spesifik burung, yang tidak dimiliki oleh kelompok Tetrapoda lainnya. Pada hakikatnya bulu berfungsi sebagai alat untuk terbang, karena burung merupakan perkembangan filogenetik dari reptil yang tak terbang. Bulu diduga berasal dari modifikasi sisik-sisik. Bulu juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh burung agar tetap tinggi.
Adapun ciri utama aves sebagai berikut:
1.)    Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
2.)    Berdarah panas (homoioteral).
3.)    Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik.
4.)    Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal).
5.)    Terdapat sepasang testis, sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.
b.   Klasifikasi aves
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1.)    Ordo Colombiforines.
Familia: columbidal
Species : Geopilia striata (Perkutut)
2.)    Ordo Coraciiformes
Familia : arcedinadae
Species : Harcy concholm (Telengket).
3.)    Ordo Granacares
Familia : Ardidae
Species : Reptotilas javanicus (Bangau)
4.)    Ordo Natotores
Familia : Spheniscidae
Species : Aptenodytes sp (Pinguin).
5.)    Ordo rapaces
Familia : Fontanida
Species : Falco papuanus  (Alap-Alap).
c.    Habitat  Aves
Habitat burung dapat dibedakan atas habitat hutan, habitat persawahan, habitat kebun dan habitat perkarangan. [5]
d.   Perkembangbiakan Aves
Aves merupakan hewan ovipar. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan  dengan cara saling menempelkan kloaka.


Gambar  6: Alat reproduksi burung betina

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.


Gambar 7: Alat reproduksi burung jantan
Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.                                                                                                                                   

Gambar 8: Telur Aves


Cangkang telur berfungi sebagai pelindung utama telur. Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur. Rongga udara berfungsi sumber oksigen bagi embrio. Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru. Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio. Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan. Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya.[6]
e.    Peranan Aves
Peranan aves yaitu sebagai berikut:
1.)    Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani.
2.)    Telur ayam dan itik untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue.
3.)    Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya.
4.)    Sebagai predator alami.
5.)    Untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa.
6.)    Sebagai bahan industri,misalnya untuk bulu tangkis.
7.)    Burung dilatih dan dilombakan[7]

3.   Amfibi
a.   Karakteristik Amfibi
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan (Iskandar 1998). Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosis) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.[8]

Gambar 9: Rana sp (Katak)

Adapun ciri-ciri dari amfibi adalah sebagai berikut:
1)   Tubuh diselubungi kulit yang berlendir 
2)   Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
3)   Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4)   Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
5)   Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
6)   Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelamberkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).[9]
b.   Klasifikasi Amfibi
Menurut Cogger (1999) amfibi terbagi menjadi tiga ordo yaitu salamander (ordo caudata), sesilia (ordo gymnophiona), dan katak dan kodok (ordo anura).
1)      Ordo Caudata
Bangsa caudata atau salamander merupakan bangsa yang bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik. Bangsa kedua yaitu sesilia atau gymnophiona yang mempunyai ukuran paling kecil diantara amfibi yang lain. Bentuknya seperi cacing dengan kepala dan mata yang tampak jelas. Satu lagi bangsa amfibi yang paling umum dijumpai yaitu bangsa anura atau katak. Katak mudah dikenali dari tubuhnya yang tampak seperti berjongkok dengan empat paha untuk melompat, leher yang tidak jelas, dan tanpa ekor (Iskandar 1998).


            Gambar  10: Contoh ordo caudata (Salamander)
2)      Ordo  Gymnophiona
      Ordo  gymnophiona tersebar di daerah tropis, kecuali di Madagaskar, New Guinea dan Australia. Salamander tersebar luas di daerah temperate dari belahan bumi utara meskipun terdapat satu famili yang terdapat di daerah tropis. Sedangkan bangsa anura tersebar hampir di seluruh dunia, dengan keanekar  agaman tertinggi di daerah tropis (Cogger & Zweifel 2003). Ordo  gymnophiona mempunyai ukuran terkecil 15 mm sedangkan yang terbesar mencapai 1,5 meter. Bangsa salamander mempunyai ukuran terkecil 27 mm dan yang terbesar mencapai 160 cm. Sedangkan bangsa anura terkecil berukuran 1 cm dan yang terbesar mencapai 40 cm dengan berat 3,3 kg (Hofrichter 2000)
Gambar 11: Contoh ordo gymnophiona (Sesilia)

3)      Ordo Anura
        Pada bangsa anura, terdapat pembeda antara katak dan kodok berdasarkan pectoral girdle. Pada katak, pectoral girdle mereka bertipe firmisternal yaitu coracoids melekat sejajar dengan epicoracoid. Sementara itu, pada kodok, pectoral girdle mereka bertipe arciferal yaitu coracoids saling tumpang tindih (overlap) dengan epicoracoid. Selain itu, pelvic girdle antara katak dan kodok pun berbeda berdasarkan diapophysis sacralis masing-masing yang terletak di cingulum pelvicale. Pada kodok, bentuk diapophysis sacralis lebih tebal dan berbentuk seperti pita. Sementara itu pada katak, diapophysis sacralis berbentuk silindris dan ada peninggian pada tulang yang disebut illium crest.[10]

Gambar 12: Contoh ordo anura (katak)

c.       Habitat Amfibi
         Amphibi banyak ditemukan di wilayah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia. Habitat amfibi selalu di daerah yang berhubungan dengan air, misalnya sawah, sungai, pantai, kolam, danau, hutan primer atau sekunder, dan lain-lain. Persebaran amfibi di Indonesia dari Aceh hingga Papua dan selalu ada di setiap pulau. Terdapat sekitar 4600 jenis amfibi yang ada di dunia dan yang berada di Pulau Jawa sekitar 57 jenis (Iskandar, 1998).

d.      Perkembangbiakan Amfibi
Katak jantan mudah dibedakan dengan katak betina dari ukuran tubuhnya yang lebih kecil daripada katak bet  ina. Alat perkembangbiakan katak jantan terdiri atas sepasang testis, vas deferens dan kloaka. Testis yang terletak di dekat ginjal berfungsi untuk menghasilkan sperma. Vas deferens dilalui oleh sperma pada saat menuju kea rah kloaka. Alat perkembangbiakan pada katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur. Selain itu, terdapat saluran telur yang berfungsi menyalurkan sel telur dari ovarium menuju kloaka. Kloaka adalah muara dari tiga saluran yaitu saluran kelamin, saluran ekskresi, dan saluran pencernaan.
            Gambar 13: Alat perkembangbiakan katak jantan & betina

Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi zigot dan selanjutnya tumbuh menjadi embrio yang berupa berudu atau kecebong. Berudu hidup dalam air dan bernapas dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama satu sampai tiga bulan berudu akan berubah menjadi katak kecil dan satu tahun kemudian katak tesebut telah menjadi katak dewasa.[11]
e.       Peranan Amfibi
Dalam rantai makanan peranan amfibi cukup penting untuk mengatur populasi serangga. Amfibi juga merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain, misalnya ular atau burung. Sebagian orang menjadikan amfibi sebagai makanan untuk memperoleh asupan protein.
Katak beracun misalnya dapat digunakan oleh orang pribumi Indian untuk meracuni ujung panahnya. Katak transparan biasa digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan penelitian mulai katak tersebut kecil sampai besar. Katak transparan yang berkilau bermanfaat untuk penelitian terhadap perkembangan sel kanker.[12]
4.   Reptil
a.   Karakteristik Reptil
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.

Gambar 14: Contoh reptil: Ular

Ciri-ciri hewan reptilia adalah sebagai berikut:
1)   Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor
2)   Kulit bersisik kering dari zat tanduk, tak berlendir, dan sedikit mengandung kelenjar.
3)   Ruas tulang ekor tidak mengalami penulangan, sering dapat diputuskan sendiri (autotomi).
4)   Bernafas dengan paru-paru
5)   Biasanya bertelur dan telur bercangkang keras
6)    Beberapa reptilia mempunyai empat kaki dan beberapa lagi tidak berkaki.
7)   Berdarah dingin (suhu badan berubah mengikut suhu persekitaran).
b.      Klasifikasi Reptil
   Reptilia terbagi menjadi empat ordo diantaranya yaitu sebagai berikut:
1)   Crocodylia
Ciri-ciri:
a.    hewan reptil yang berukuran paling besar di antara reptil lain.
b.   Kulit mengandung sisik dari bahan tanduk
c.    Di daerah punggung sisik-sisik itu tersusun teratur berderat ke arah ternversal dan mengalami penulangan membentuk perisai dermal.
d.   Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat dan pada bagian ventral berbentuk segi empat.
e.    Kepala berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi-gigi runcing bertipe gigi tecodont.
f.    Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral
g.   Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah.
h.   Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam
i.     Ekor panjang dan kuat, tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat.
2)   Rhynchocephalia
Ciri-ciri:
a)   Memiliki tipe tengkorak diapsid
b)   Panjang dewasanya mencapai 30 cm
c)   Semuanya karnivora dan mencari makan di malam hari
d)  Bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal
e)   Telurnya ditempatkan dalam suatu lubang dan menetas dalam waktu 1 tahun.

3)   Testudinata (Chelonia)
Ciri-ciri:
a)   Tubuhnya dilindungi oleh bangunan yang disebut cangkang atau tempurung
b)   Tempurung kura-kura terdiri dari karapaks, yang berbentuk cembung di bagian dorsal, dan plastron yang bentuknya relatif datar atau rata di bagian ventral.
c)   Di atas tulang-tulang penyusun karapaks dan plastron terdapat lapisan yang disebut keping perisai.
d)  Ekstrimitasnya termodifikasi sesuai dengan habitat hidupnya.
e)   Reproduksi anggota Ordo Testudinata terjadi secara ovipar dengan pembuahan secara internal.
f)    Telur yang dihasilkan disimpan dalam tanah, pasir atau serasah dengan suhu yang relatif konstan.
g)   Tidak mempunyai gigi (giginya mereduksi) dan diganti dengan semacam modifikasi pada rahang (keratinasi) menjadi bentuk seperti paruh.
4)      Squamata
Ciri-ciri:
a)   Tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk
b)   Memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo Amphisbaenia, dan beberapa spesies Ordo Lacertilia.
c)   Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipa atau ovipar dengan vertilisasi internal.
d)  Rahang bawahnya yang bersatu pada rahang atas pada bagian yang disebut satura.
c.    Habitat Reptil
Jenis-jenis reptil dapat hidup di laut, perairan tawar, gurun, bahkan pegunungan. Penyebaran reptil sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang mencapai daerah tersebut (Halliday dan Adler, 2000). Satwa Testudines dibedakan menurut habitatnya. Penyu hidup di laut dan hanya naik ke pantai untuk bertelur. Kura-kura dan labi-labi terdiri dari jenis akuatik dan semi-akuatik yang hidup pada daerah perairan tawar. Baning atau kura-kura darat hidup sepenuhnya di darat (Halliday dan Adler, 2000).[13]
Gambar 15: Iguana
d.   Perkembangbiakan Reptil
Jantan
a)   Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
b)   Sepasang testis
c)   Memiliki epididimis
d)  Memiliki vas deferens
Betina
a)   Memiliki sepasang ovarium
b)   Memiliki saluran telur (oviduk)
c)   Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Gambar 16: Ular

Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.[14]

e.    Peranan Reptil
Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
a.       Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan serangga.
b.      Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
c.       Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
d.      Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa dapat membunuh manusia.[15]
5.   Mammalia
a.   Karakteristik Mammalia
        Mamalia adalah hewan berdarah panas yang menyusui anaknya. Mamalia memiliki kelenjar susu. Beberapa spesies mamalia merupakan makhluk yang paling cerdas di bumi. Umumnya badannya ditutupi kulit yang berabut. Mamalia mengendalikan suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat di waktu suhu panas, dan menggigil di saat merasa dingin.
Adapun ciri-cirinya yaitu sebagai berikut:
1)   Tubuhnya tertutup rambut. ada yang tebal, ada yang tipis
2)   Terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan kelenjar susu 
3)   Berdarah panas (bersuhu tubuh tetap)
4)   Bernapas menggunakan paru-paru
5)   Berkembang biak dengan cara melahirkan
6)   Memiliki kelopak mata dan daun telinga
7)   Mulutnya memiliki rahang yang ditumbuhi gigi-gigi
8)   Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina[16]

b.   Klasifikasi Mammalia
1)   Sub-kelas prototheria
Ordo Monotremata  (Mammalia berparuh dan berkloaka)
Ciri-cirinya:
a)   Tengkorak monotremata hampir mirip burung dalam Penampakannya.
b)   Rostrum panjang dan penampakan luar mulus.
c)   Monotremata modern tidak bergigi pada saat dewasa.
d)  Sutura sulit dilihat.
e)   Rostrum naik, mirip paruh dan tertutup dengan kulit.
f)    Tidak ada tulang lacrimal.
g)   Memiliki rambut (tapi tanpa vibrissae).
h)   Jantung empat ruang, tulang dentari tunggal, tidak tulang telinga tengah.
i)     Kemampuan menghasilkan susu.
j)     Satu-satunya hewan bertelur.
k)   Mempunyai Kloaka.
l)     Tidak mempunyai uterus dan vagina.
Gambar 17: Ornithorynchus amatinus (platiphus/cungur bebek)

2)   Sub-kelas Allotheria (sudah punah)
3)   Sub-kelas theria
Ciri-cirinya:
a)   Mamalia betina memiliki marsupium (kantong perut).
b)   Memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor yang dapat
c)   memegang dan biasa digunakan untuk membantu
d)  berpegangan pada waktu memanjat pohon yang tinggi.
e)   Warna bulu kulitnya bervariasi dari putih bersih hingga coklat muda dan kuning kecokelatan.
f)    Memiliki rambut-rambut halus pendek.
g)   Uterus dan vaginanya berjumlah dua.
h)   Tidak memiiki plasenta.



Gambar 18: contoh: Marcropus sp (kanguru)

4)   Eutheria
Ciri-cirinya: Mamalia berplasenta, masa kehamilannya lama dibanding Marsupialia, vagina hanya satu.
Dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu:
a)      Ordo Insectivora (Mammalia pemakan insekta), contoh: Crocidura mutina (tikus cerurut)

Gambar 19: contoh: Crocidura mutina

b)      Ordo Dernopetra (Mammalia bersayap kulit)
contoh : Gakopithecus sp
c)      Ordo Chiroptera (Mammalia bersayap tangan)
contoh: Megachliroptera sp (kelelawar)

Gambar 20: Megachliroptera sp (kelelawar)

d)     Ordo Edentata
Contoh: Bradypus sp (Kukang)


Gambar 21: Bradypus sp (Kukang)

e)   Ordo Rodentia (Mammalia pengerat),
Contoh: Marmut

Gambar 22: Marmut


f)    Ordo Carnivora (Mammalia pemakan daging)
Contoh: Canis familiaris (anjing)

Gambar 23: Anjing

g)   Ordo Lagomorpha
Contoh : Lupus sp (kelinci)

Gambar 24: Kelinci

h)   Ordo Cataceae  (Paus)
Contoh: Balaenoptera musculus (Paus)
i)        Ordo Turbulidentata
 Contoh: Orycpus sp
j)        Ordo Ungulata
Dibagi menjadi 2, yaitu: Artiodoctyla (Mammalia berkuku genap) dan Bunodontia. Contoh: Babi
Gambar 25: Babi

k)      Ordo Ruminantia
Contoh: Camerus dromedaricus (Unta)
l)        Perissodactyla (Mammalia berjari ganjil)
Contoh: Tapirus indicus (tapir)
m)    Ordo Probosceida (Mammalia berprobosis),
Contoh: Elephans indicus (gajah)
n)      Ordo Sirenia (sapi laut),

Gambar 26: Sapi Laut

o)      Ordo Hyracoidea
Contoh : Procavia (hyrax) sp
p)      Ordo Primata
Contoh : Gorila

c.    Habitat Mammalia
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai ke kawasan tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia teresterial dapat menempati tipe habitat yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan pertanian, perkebunan, gua dan padang rumput (Alikodra, 1990). Kebanyakan jenis mamalia di Indonesia hidup di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit spesies di hutan rawa dan hutan kerangas.[17]

d.   Perkembangbiakan Mammalia
Kelamin terpisah, fertilisasi internal. Lubang genital dan anus terpisah. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi berupa penis. Testis menghasilkan spermatozoid dan berada pada saku skrotum. Ovum sangat kecil. Perkembangan embrio terjadi dalam uterus; menempel pada dinding rahim (uterus) dengan perantara tali pusat dan plasenta.[18]



e.    Peranan Mammalia
Peranan Menguntungkan:
a)   Sebagai Makanan (contoh : Sapi dan Kambing)
b)   Sebagai Minuman (contoh : Susu Sapi dan Susu Kuda)
c)   Sebagai Hewan Peliharaan (contoh : kelinci , anjing dan kucing).
d)   Sebagai Hiasan (contoh : ikan untuk penghias aquarium).

Peranan merugikan:
a)   Memangsa ternak.
b)   Memakan buah-buahan
c)   Menjadi perantara penyebaran berbagai penyakit.[19]




















DAFTAR PUSTAKA

Albert. 2011. Amfibi. [Online]. Tersedia: http: // albertosouza47. blogspot.com/ 2011 / 03 / amfibi. html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Agustina. 2013. Manfaat Reptil Bagi Manusia Beberapa Reptilia Bermanfaat. [Online]. Tersedia: http://ristagustina.wordpress.com/2013/06/27/manfaat-reptil-bagi-manusiabeberapa-reptilia-bermanfaat-dalam/. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim. Mammalia. [Online]. Tersedia: http :// www. scribd. com/ doc/ 45029576/ BAB-I- Mamalia. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim. Kelas Aves. [Online]. Tersedia: http://emge89.mywapblog.com/kelas-aves.xhtml. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Anonim. 2011. Hewan Vertebrata dan Peranannya. [Online] Tersedia: . http://ilmupengetahuan-biologi.blogspot.com/2011/12/hewan-vertebrata-dan-peranannya_18.html. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Anonim. Pengertian Amfibi. [Online]. Tersedia: http: // www. satwa.net/ 160 / pengertian- amfibi.html Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim. Amfibi. [Online]. Tersedia: http://www.htysite.com/p%20amfibi.htm. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim. Perkembangbiakan Pada Reptil. [Online]. Tersedia: http:/ / id. shvoong. com/ exact- sciences/ biology /2311623 - perkembangbiakan-pada-reptil  / . Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Asnani. 2009. Mammalia. [Online]. Tersedia: http: // diajengasnani. blogspot. com / 2009 / 04 /mamalia. html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Devia. Pisces. [Online]. Tersedia: http://devia.site90.net/pisces.html. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Fanfan. 2012. Makalah Reptilia. [Online]. Tersedia: http : // rifanifanfan. blogspot. com / 2012/ 11/ makalah- reptilia. html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Guru. 2008. Mengenal Vertebrata. [Online]. Tersedia: http: // gurungeblog. wordpress.com/ 2008/ 11/13/ mengenal-vertebrata. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Larasati, Putri. Klasifikasi Amfibi. [Online]. Tersedia: http: // www. slideshare. net/ putrilarasati1 / klasifikasi - amfibi. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Lily. 2013. Alat Perkembangbiakan Katak Amfibi. [Online]. Tersedia:  http://lilyistigfaiyah.blogspot.com/2013/alat-perkembangbiakan-katak-amfibi.html=1. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Patalogy. 2009. Sistem Reproduksi Pada Ikan Pisces. [Online]. Tersedia:  http://patology.wordpress.com/2009/05/23/sistem-reproduksi-pada-ikan-pisces/. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Science. 2014. Klasifikasi Filum Chordata dan Kelompok Pisces. [Online]. Tersedia: http: // sciencebooth. com/ 2014/ 01/ 27/ klasifikasi-filum-chordata-dan-kelompok-pisces/. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Shvoong. Ciri-ciri dan Klasifikasi. [Online]. Tersedia: http : // id. shvoong. com/ exact-sciences/biology/2197707-ciri-ciri-dan-klasifikasi-hewan/#ixzz31MQPRzav. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Wikipedia. Binatang Menyusui. [Online]. Tersedia: http: // id.wikipedia.org / wiki/ Binatang_menyusui . Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Wikipedia. Vertebrata. [Online]. Tersedia: http: // id. wikipedia. Org / wiki / Vertebrata. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014

























[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Vertebrata
[2] http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2197707-ciri-ciri-dan-klasifikasi-hewan/#ixzz31MQPRzav
[3] http://devia.site90.net/pisces.html
[4] http://patology.wordpress.com/2009/05/23/sistem-reproduksi-pada-ikan-pisces/
[5] http://emge89.mywapblog.com/kelas-aves.xhtml
[6] http://reniwidyastuti68.blogspot.com/2013/05/sistem-reproduksi-aves_14.html
[7] http://ilmupengetahuan-biologi.blogspot.com/2011/12/hewan-vertebrata-dan-peranannya_18.html
[8] http://www.satwa.net/160/pengertian-amfibi.html
[9] http://www.htysite.com/p%20amfibi.htm
[10] http://www.slideshare.net/putrilarasati1/klasifikasi-amfibi
[11] http://lilyistigfaiyah.blogspot.com/2013/alat-perkembangbiakan-katak-amfibi.html=1
[12] http://albertosouza47.blogspot.com/2011/03/amfibi.html
[13] http://rifanifanfan.blogspot.com/2012/11/makalah-reptilia.html
[14] http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2311623-perkembangbiakan-pada-reptil/
[15] http://ristagustina.wordpress.com/2013/06/27/manfaat-reptil-bagi-manusiabeberapa-reptilia-bermanfaat-dalam/
[18] http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/mengenal-vertebrata
[19] http://www.scribd.com/doc/45029576/BAB-I-Mamalia