Senin, 26 Mei 2014

e-Modul Kelompok 1 Bio-C


 JAMUR (FUNGI)
Jamur atau fungi termasuk ke dalam kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) sehingga bersifat heterotrof. Berikut adalah ciri-ciri umum dari jamur (fungi):
1.  Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada sebagian kecil yang bersel tunggal.
2.  Inti sel sudah memiliki membran inti (eukariotik).
3.  Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof baik secara parasit maupun saprofit.
4.  Dinding sel tersusun atas zat kitin, glukan dan manan.

5.  Tubuh tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa.
6.  Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berfungsi untuk menyimpan makanan.
7.  Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya.
8.  Perkembangbiakan secara tidak kawin melalui proses pembelahan dan secara kawin melalui peleburan inti sel dari dua sel induk.
9.  Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.

KLASIFIKASI JAMUR (FONGI)
1.   Zygomycota
Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal
a.  Ciri-ciri Zygomycota
v Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
v Dinding sel tersusun dari kitin.
v Reproduksi aseksual dan seksual.
v Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.

v Memiliki tiga jenis hifa, yaitu Stolon (hifa yang menjalar di permukaan substrat), Rizoid (hifa yang menembus ke dalam substrat), dan Sporangiospor (hifa yang menjulang ke atas membentuk sporangium).
v Perkembangbiakan kawinnya, yaitu melalui peleburan gamet yang membentuk zigospora. Sedangkan, perkembangbiakan tidak kawinnya dengan sporangium.
b.  Contoh Zygomycota
*   Rhizophus oryzae dimanfaatkan pada pembuatan tempe



                                                    Tempe                              Jamur yang terdapat pada tempet dibawah pengamatan mikroskop
*   Mucor mucedo yang terdapat pada roti




                                Roti Basi                          Jamur yang terdapat pada roti basi
                      

 
 c.  Reproduksi Zygomiyota
*   Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan spora baru.
*   Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid. Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.


d.   Peranan Jamur Zygomycota
Menguntungkan :

No
Jamur
Peranan
1
Mikroriza
yaitu jamur yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan akar tanaman tingkat tinggi.
2
Mucor javanicus
pembuatan ragi tape
3
Mucor mucedo
pembuatan ragi tape
4
Rhizopus oryzae
untuk membuat tempe

Merugikan :

No
Jamur
Penyebab
1
Phytophtora infestans
parasit pada daun kentang


2.Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
a.  Ciri-Ciri Ascomycota
v Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
v Bersel satu atau bersel banyak.
v Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
v Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
v Dinding sel dari zat kitin.
Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, jamur ascomycota terbagi menjadi empat, yaitu:
1)  Kleistotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas Plectomyces). Contoh: jamur dari genus Penicillium dan Aspergillus.

2)  Peritesium, yaitu kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol (ciri dari genus Pyrenomycetes). Contoh: Neurospora, Roselinia arcuata, dan Xylaria tabacina.
3)  Apotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk seperti cawan atau mangkok. Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai saprofit di sampah), Marshella esculenta dan Tuber sp. yang dimanfaatkan sebagai makanan.
4)  Askus te-lanjang, yaitu golongan jamur ascomycota yang tidak memiliki askokarp (tidak membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes. Contoh: Saccharomyces cereviceae, Candida albicans, dan Tricoderma.

b.  Contoh jamur jenis Ascomycota
*   Neurospora sitophila membantu dalam pembuatan oncom

OncomJamur Neurospora Sitophila pengamatan menggunakn mikroskop

                                                                              
           
 *   Penicilium notatum dan Penicilli chrysogenum sebagai penghasil antibiotik penisilin.
*   Aspergillus wentii, yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.
*   Candida albicans, penyebab penyakit kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir mulut vagi-na dan saluran pencernaan.
 c.  Reproduksi Ascomycota

Keterangan:
1. Reproduksi Aseksual
a.  Reproduksi aseksual pada ascomycota uniseluler: dengan membentuk tunas. Pembentukan tunas (blastosphora) diawali dengan dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Nukleus didalam sel induk membelah dan salah satu nukleu bergerak ke dalam sel tunas. Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk memebentuk individu baru. Kadang tunas hanya melekat pada induk memebentuk rantai hifa semu (pseudohifa).
b.  aseksual pada ascomycota multiseluler: dengan fragmentasi miselium dan membentuk konidia (spora pada ujung konidifor)
2.  Reproduksi seksual:
a.    Pembentukan askospora didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling berdekatan. Salah satu hifa membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina (askogonium). Setiap jenis kelamin punya inti haploid. Pada askogonium tumbuh  trikogin (menghubungkan arkegonium dan anteridium).
b.   plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti haploid nya berpasangan
c.    askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp membentuk askus dengan 2 inti haploid berpasangan.
d.   kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk diploid.
e.    diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid.
f.     Masing masing membelah secara mitosis
g.    didalam askus terdapat 8 inti haploid
h.   Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora.
i.     Askosphora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah membentuk hifa haploid baru (miselia)
d.  Peranan Jamur Ascomycota
Menguntungkan :

No
Jamur
Peranan
1
Aspergillus niger
untuk menjernihkan sari buah
2
Aspergillus oryzae
digunakan untuk melunakkan adonan roti
3
Aspergillus sojae
pembuatan kecap
4
Aspergillus wentii
digunakan untuk pembuatan kecap, tauco, sake, dan asam oksalat
5
Neurospora crassa
jamur oncom digunakan untuk membuat oncom.
6
Neurospora sitophila
pembuatan oncom
7
Penicillium camemberti
meningkatkan kualitas keju
8
Penicillium chrysogenum
penghasil zat antibiotic(penisilin)
9
Penicillium notatum
penghasil zat antibiotic(penisilin)
10
Penicillium roqueforti
meningkatkan kualitas keju
11
Saccharomyces cerevisiae
Ada dalam ragi, dimanfaatkan untuk membuat roti, tape, dan bir.
12
Saccharomyces ellipsoideus
untuk memfermentasikan buah anggur menjadi anggur minuman
13
Saccharomyces tuac
mengubah air nira menjadi tuak

Merugikan :
No
Jamur
Penyebab
1
Aspergillus nidulans
parasit pada telinga menyebabkan automikosis
2
Penicillium digitatum
perusak buah jeruk
3
Penicillium expansum
buah apel membusuk di tempat penyimpanan
4
Penicillium islandium
merusak beras sehingga berubah menjadi berwarna kuning
5
Penicillium italicum
perusak buah jeruk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar