Senin, 26 Mei 2014

e-Modul Kelompok 5 Bio C

MODUL PEMBELAJARAN
BIOTEKNOLOGI BERBASIS BIOENTERPRENEURSHIP, WHY NOT.
                                                                                  
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur
Mata kuliah : Inovasi Pembelajaran
Dosen pengampu : Eka Fitriah, S.Si, M.Pd




Disusun Oleh:
Kelompok 4 (Empat)

Ainatur Rahmah    (14111620060)
Ajie Saefudin        (14111621336)
Dede sri Mulyati    (14111610009 )
Sofiyatullaeliyah    (14111610056)
    
    IPA Biologi C/VI  


KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014




 
MODUL PEMBELAJARAN
BIOTEKNOLOGI BERBASIS BIOENTERPRENEURSHIP, WHY NOT.

A.      Pendahuluan
Istilah bioteknologi tidak asing lagi di telinga. Bioteknologi dapat dengan mudah diidentifikasi dari artinya. Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan  logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Dalam arti luas, bioteknologi ialah memanipulasi organisme atau komponen organisme tersebut untuk melakukan tugastugas praktis atau menghasilkan produk yang bermanfaat. 
Prinsip dasar dari bioteknologi adalah menggunakan makhluk hidup sebagai subjek. Makhluk hidup yang digunakan adalah sebagian besar dari golongan mikroorganisme. Mikroorganisme yang dimaksud antara lain jamur, bakteri, dan sebagainya. Beda mikroorganisme yang digunakan berarti produk akhir yang dihasilkan pun akan berbeda. Produk akhir yang hasilnya memuaskan mengindikasikan bahwa metode kerja dan mikroorganisme yang digunakan tergolong baik.
Dewasa ini, kebutuhan manusia akan sumber daya semakin meningkat. Hal ini berdampak pada kemajuan pengetahuan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Produkproduk bioteknologi yang menggunakan bantuan mikroorganisme seperti roti, keju, yoghurt, tempe, kecap, dan sebagainya tergolong bioteknologi konvensial. Namun, karena perkembangan pemikiran dan teknologi manusia menjadikan dikenalnya produkproduk bioteknologi modern yang dalam prosesnya melibatkan tingkatan molekuler dalam pengerjaannya seperti DNA.

Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong), kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekitar dan alam serta dal am menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, mengamalkan dan mengevaluasi pengetahuan faktual, prosedural serta kognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 4. Mengolah, menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah.
Kompetensi Dasar :  1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir dalam kemampuan mengamati bioproses
2.1 Berprilaku ilmiah, teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan ndan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, res ponsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam aspek kehidupan.
4.10. Merencanakan dan melakukan percobaan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dihasilkan
Tujuan Pembelajaran:
1.        Menjelaskan konsep bioteknologi
2.        Menjelaskan  sejarah bioteknologi
3.        Menjelaskan jenis bioteknologi
4.        Menjelaskan peranan bioteknologi
5.        Menjelaskan konsep  bioteknologi konvensional
6.        Menyebutkan contoh bioteknologi konvensional
7.        Menjelaskan proses bioteknologi konvensional
8.        Membimbing siswa menjadi seorang bioenterpreneurship
9.        Menerapkan bioenterpreneurship dalam kehidupan sehari-hari
Modul ini merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk membahas mengenai bioteknologi berbasis bioenterpreneurship.
Untuk dapat menguasai kemampuan yang telah dijelaskan diatas, maka Anda diharapkan mengikuti petunjuk belajar sebagai berikut:
1.        Bacalah bagian uraian dan contoh dari setiap kegiatan belajar dengan cermat sampai Anda dapat menangkap makna dari berbagai sisi bioteknologi.
2.        Bacalah rangkuman untuk memberikan Anda aspek–aspek dasar sebagai gambaran mengenai garis besar dari setiap kegitan belajar.
3.        Kerjakan tes formatif yang disediakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman Anda mengenai materi bioteknologi. Diharapkan Anda dapat mengerjakan latihan yang telah disediakan secara mandiri untuk kemampuan Anda mengenai materi tersebut.
4.        Bila Anda telah menjawab tes formatif, bandingkanlah jawaban Anda dengan jawaban yang telah disediakan. Bila setelah dihitung ternyata Anda telah mencapai tingkat penguasaan sama atau lebih besar dari 80%, maka Anda dipersilakan untuk meneruskan ke kegiatan belajar selanjutnya.
Selamat belajar!

B.       Kegiatan Belajar 1
1.      Definisi Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi=penerapan) dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Jadi, sebenarnya bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu ilmu terapan. Menurut Sardjoko (1991), bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Bioteknologi bisa diartikan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem atau proses biologis untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang, atau dapat dikatakan pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk bagi kepentingan manusia.
Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar  berikut.
 






 Ciri-ciri utama bioteknologi sebagai berikut:
1)      Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan.
2)      Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri.
3)      Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstrasi dari pemurnian.
2.      Sejarah Perkembangan Bioteknologi


3.      Jenis bioteknologi
a.       Bioteknologi tradisional
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik. Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan. (Kistinnah, 2006)
1)        Pangan
Berikut ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang pangan, antara lain sebagai berikut.
a)        Tempe, bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil fermentasi dari jamur Rhizopus.
b)        Tape, bahan dasarnya singkong atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi dari Saccharomyces cereviceae.
c)        Kecap, bahan dasarnya kacang kedelai hasil, fermentasi dari jamur Aspergillus.
2)        Peternakan
Pada bidang peternakan misalnya:
a)        Hasil mutasi alam yang menghasilkan domba ankon, yaitu domba yang berkaki pendek dan bengkok;
b)        Sapi Jersey yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih bagus.
3)        Kesehatan
Di bidang kesehatan misalnya:
a)        Vaksin merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
b)        Antibiotik, merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
b.      Bioteknologi modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan.
Seperti halnya bioteknologi tradisional, bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
1)        Pangan
Beberapa contoh hasil bioteknologi modern adalah sebagai berikut.
a)        Kentang hasil mutasi genetik yang mempunyai kadar pati dapat mengikat 20% lebih tinggi daripada
b)        Tomat hasil dari manipulasi genetik sehingga tidak cepat matang, tahan lama, dan tidak cepat membusuk.
2)        Peternakan
Beberapa contoh bioteknologi modern bidang peternakana.
a)        Ternak unggul hasil dari manipulasi sehingga menghasilkan daging dan susu yang unggul pula.
b)        Kambing identik dengan domba, sapi, dan lain-lain, hasil dari pembelahan embrio secara fisik.
3)        Pertanian
Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang pertanian adalah sebagai berikut.
a)        Jagung dan kapas setelah gennya dimanipulasi dapat resisten terhadap serangan penyakit gen tertentu.
b)        Hasil radiasi dari seleksi biji-bijian kedelai menghasilkan tanaman kedelai tengger dan kedelai hijau camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi.
4)        Kesehatan
Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang kesehatan adalah:
a)        Manipulasi produksi vaksin dengan menggunakan Eschericia coli di bidang pangan agar lebih efisien;
b)        Hormon pertumbuhan somatotropin hasil dari Eschericia coli.

Rangkuman
Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi=penerapan) dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Dengan kata lain, bioteknologi merupakan pemanfaatan organisme dan agen- agen biologis untuk menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan manusia.
Ciri-ciri utama bioteknologi yaitu; adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industry, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik. Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.           
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan.

Tes Formatif 1
1.        Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu bio dan logos yang masing-masing mempunyai arti yaitu makhluk hidup dan ilmu. Dengan demikian, bioteknologi adaah...
A.       Ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang
B.       Ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan proses biologis makhluk hidup untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang
C.       Ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang
D.       Ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup dari rekayasa genetika untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang
E.        Ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan merugikan manusia.
2.        Bioteknologi merupakan ilmu terapan, yang berarti bahwa bioteknologi merupakan penerapan pengetahuan dari satu atau lebih bidang-bidang ilmu. Di bawah ini yang merupakan bidang-bidang ilmu bioteknologi adalah...
A.       Biologi dan teknologi
B.       Biologi, teknologi, dan ekonomi
C.       Biologi, teknologi, dan sosiologi
D.       Biologi, teknologi, dan mikrobiologi
E.        Biologi, teknologi, dan  geografi
3.        Dalam bioteknologi, Louis Pasteur dikenal sebagai Bapak Bioteknologi. Hal ini karena beliau berperan dalam...
A.       Louis Pasteur melakukan fermentasi menggunakan mikroorganisme
B.       Louis Pasteur yang memperkenalkan prinsip-prinsip penggunaan bioteknologi berupa makhluk hidup.
C.       Louis Pasteur yang pertama kalinya menggunakan mikroorganisme dalam percobaannya.
D.       Louis Pasteur sangat berperan dalam pengembangan bioteknologi di masa dulu.
E.        Lewat Lousi Pasteur, banyak para ahli di zaman dulu yang mengembangkan bioteknologi.
4.        Pada tahun 1928, Alexander Fleming menemukan penisilin. Di bawah ini alasan yang tepat untuk nama penisilin itu sendiri adalah...
A.       Penisilin diadopsi dari nama jamur penghasil anbiotik penisilin
B.       Nama penilisin merupakan nama pemberian Alexander Fleming saat menemukan penisilin
C.       Penisilin diadopsi dari nama jamur yaitu Penicilium
D.       Nama penilisin merupakan nama pemberian Alexander Fleming saat menemukan jamu Penisilium
E.        Penisilin diadopsi dari nama jamur penghasil anbiotik yaitu Penicilium notatum
5.        Mengkultur bakteri telah dilakukan ilmuwan sejak dulu. Di bawah ini ilmuwan yang menciptakan teknik mengkultur bakteri adalah...
A.       Robert Koch
B.       Alexander Fleming
C.       Louis Pasteur
D.       Edward Jenner
E.        Geoger Mendel
6.        Berikut ini perbedaan yang tepat untuk bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern adalah...
A.       Bioteknologi konvensional menggunakan alat-alat tradisional, sedangkan bioteknologi modern menggunakan alat-alat modern.
B.       Bioteknologi konvensional tidak dapat dipelajari karena tidak menggunakan prinsip-prinsip ilmiah, sedangkan bioteknologi modern bisa.
C.       Bioteknologi konvensional dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, sedangkan bioteknologi modern diperkaya dengan teknik rekayasa genetika.
D.       Bioteknologi konvensional menggunakan teknik aseptis sedangkan bioteknologi tidak.
E.        Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi tradisional yang berlaku pada zaman dulu, sedangkan bioteknologi modern berlaku di zaman sekarang.
7.        Di bawah ini yang merupakan contoh bioteknologi konvensional adalah...
A.    Yogurt
B.     Kloning
C.     Terapi gen
D.    Kultur jaringan
E.     Inseminasi
8.        Dalam proses pembuatan tempe, para pembuat tempe seringkali menggunakan jamur Rhizopus dalam pembuatannya. Dapatkah kamu menemukan alasan yang tepat penggunaan jamur tersebut...
A.       Jamur tersebut menghasilkan enzim-enzim yang dapat menyusun senyawa sedehana menjadi kompleks
B.       Jamur tersebut menghasilkan enzim-enzim yang dapat merombak senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana
C.       Jamur tersebut menghasilkan  enzim-enzim yang dapat menyusun dan merombak senyawa
D.       Jamur tersbeut aman dikonsumsi
E.        Jamur tersebut banyak beredar di pasaran.
9.        Kecap merupakan jenis bioteknologi konvensional. Dalam pembuatan kecap terdapat jamur yang berperan dalm proses fermentasinya. Di bawah ini jamur yang digunakan dalam fermentasi kecap adalah...
A.    Rhizopus
B.     Saccharomyces cereviceae
C.     Neurospora sitophila
D.    Aspergillus
E.     Lactobacillus bulgarius
10.    Berikut ini yang merupakan ciri bioteknologi modern adalah...
A.    Pemanfaatan mikrooraisme terbatas
B.     Menggunakan secara langsung hasil yang diproduksi organisme atau mikrorganisme
C.     Peralatan yang digunakan sederhana
D.    Tidak perlu menggunakan prinsip ilmiah
E.     Mulai berkembang sejak ditemukan DNA

Jawaban Tes Formatif 1
1.        C
2.        D
3.        B
4.        E
5.        A
6.        C
7.        A
8.        B
9.        D
10.    E

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1. Hitunglah jawaban benar Anda. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar I.
Rumus:
Tingkat penguasaan= 
Arti tingkat penguasaan : 
90 – 100% = baik sekali 
80 – 89%   = baik
70 – 79%   = cukup
 < 70%      = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan pada modul selanjutnya. Namun, jika tingkat penguasaan Anda berada di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar  terutama bagian yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G Mitchell.2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2006. Biologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional



A.      Kegiatan Belajar II
Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi dan produk-produk bioteknologi.
1.         Peranan mikroorganisme dalam Bioteknologi
Pada umumnya bioteknologi menggunakan mikroorganisme karena dapat tumbuh dengan cepat, mengandung protein yang cukup tinggi, dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya misalnya dari limbah dapat menghasilkan produk yang tidak toksik dan reaksi biokimianya dapat dikontrol oleh enzim organisme itu sendiri.
Alasan-alasan digunakannya mikroorganisme dalam kerja bioteknologi adalah sebagai berikut:
a.         Mudah dan sangat cepat dikembangbiakkan.
b.        Mudah diperoleh.
c.         Sifat-sifat dari mikroorganisme mudah diubah sesuai dengan keinginan kita.
d.        Mampu hidup dengan menggunakan sisa dari organisme lain.
e.         Mampu menghasilkan produk yang tidak membahayakan.
f.         Dalam kerjanya tidak membutuhkan tambahan zat dari luar tubuhnya karena telah mampu menghasilkan enzim sendiri.
Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi adalah sebgai berikut.
a.         Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan dan Minuman
Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan minuman. Ingatlah kembali pelajaran Metabolisme, proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih sederhana.
Beberapa jenis mikroorganisme dalam produk makanan dan minuman adalah sebagai berikut.
1)        Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol. Makanan ini dibuat dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligera, Rhizopus oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis.
2)        Pembuatan Tempe
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
3)        Pembuatan Oncom
Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama proses fermentasi
4)        Pembuatan Roti
Proses fermentasi ini dibantu dengan bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi.
5)        Pembuatan Keju
Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam amino.
6)        Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu.  Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan  selama 4-6 jam pada suhu 38  – 44 atau selama 12 jam pada suhu 32 . Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt  berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.
7)        Minuman Berakohol
Mikroorganisme yang digunakan adalah khamir dari genus Saccharomyces. Minuman yang sangat terkenal yaitu anggur sebenarnya adalah buah anggur yang sudah mengandung gula sehingga dapat digunakan secara langsung oleh ragi selama proses fermentasi.
Bakteri yang digunakan adalah bakteri yang bersifat asam laktat karena buah anggur mengandung asam malat yang tinggi. Bakteri tersebut akan mengubah asam malat menjadi asam laktat yang lemah dan proses ini disebut fermentasi malolaktat sehingga hasil minumannya memiliki rasa yang lebih baik dan sedikit asam.


b.      Mikroorganisme Penghasil Obat
Mikroorganisme juga dapat membantu di bidang kesehatan yaitu dalam pengobatan, misalnya digunakan untuk antibiotik dan vaksin.
1)        Antibiotik
Antibiotik sebenarnya merupakan suatu zat kimia hasil dari mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme lainnya. Pembuatan antibiotik ini harus dalam lingkungan steril agar terhindar dari kontaminasi yang mungkin terjadi, sehingga pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan dapat optimal dan menghasilkan produk yang optimal juga. Antibiotik ini pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming yang diberi nama Penicilin yang dihasilkan oleh Penicillium. Jamur ini hidup dengan menyerap makanan dari lingkungan yang digunakan untuk metabolisme, bahkan dapat menghasilkan zat yang disekresikan ke lingkungannya dan dapat membunuh mikroorganisme lain.
c.       Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman
Pengendalian hama dapat digunakan dengan musuh alam; misalnya bakteri di tanah dan tanaman yaitu Bacillus thuringiensis. Bakteri ini dikembangkan  menjadi insektisida mikrobial, yang menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh serangga, yaitu larva atau ulat serangga.
d.      Mikroorganisme yang Berperan dalam Bidang Industri
1)      Sebagai Penghasil Energi
Saat ini sudah dikembangkan gas bio sebagai penghasil energi. Gas bio merupakan gas metana yang diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak dengan tangki fermenter. Prosesnya mikrooganisme mencerna kotoran menjadi gas metana, gas ini kemudian dapat dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi seperti gas elpiji.

2)      Sebagai Pencerna Limbah
Limbah organik di rumah tangga, industri, pasar pada umumnya dibuang ke sungai yang dapat mengakibatkan pencemaran. Mikroorganisme dapat mengolah limbah melalui penguraian secara (bakteri, protista, dan jamur) yang menguraikan materi organik dari limbah menjadi mineral-mineral, gas-gas, dan air. Hal tersebut membutuhkan banyak oksigen. Pemrosesan limbah ada dua materi, yaitu menggunakan lumpur aktif dan proses menggunakan saringan tetes.
Bakteri dimasukkan dalam bak yang berisi limbah yang diberi lubang untuk masuknya udara (aerator), sehingga limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan  yang airnya sudah dipisahkan dari endapannya. Misalnya limbah logam berat yaitu Chromium, limbah tersebut dapat  direduksi oleh bakteri Enterobacter cloaceae sehingga tidak akan membahayakan lagi bagi manusia.
3)      Sebagai Pemisah Logam Berat

Bakteri Thiobacillus ferroxidans dan Thiobacillus oxidans termasuk khemolitotrof, yaitu bakteri pemakan batuan yang tumbuh subur di tempat pertambangan, peranannya sangat penting karena dapat mengekstraksi berbagai jenis logam. Bakteri ini dapat memperoleh energinya dari oksidasi zat anorganik, yaitu besi dan belerang. Bakteri ini juga dapat tumbuh dengan subur dalam lingkungan tanpa adanya zat organik, dia mampu mengekstrak karbon secara langsung dari karbon dioksida di atmosfer. Pemanfaatan mikrorganisme ini untuk memisahkan logam dari bijih logam yang diterapkan di tambang logam karena logam tidak bisa dimanfaatkan jika terikat dengan bijihnya.
2.         Peranan Bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetika
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan saat ini, manusia telah mampu mengembangkan teknologi reproduksi, yaitu dengan menggunakan alat dan prosedur dalam perkembangbiakan. Tujuan dari teknologi ini untuk mendapatkan dan meningkatkan mutu individu yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
Gen merupakan penentu sifat yang terdapat di dalam kromosom. Apabila gen ini berubah, maka sifat dari makhluk hidup juga berubah, sehingga banyak ahli yang memanfaatkan untuk mengubah gen dengan tujuan mendapatkan organisme baru yang memiliki sifat sesuai yang dikehendaki. Proses pengubahan gen-gen ini disebut dengan nama rekayasa genetika.
Ada beberapa macam rekayasa genetika di antaranya adalah rekombinasi DNA, fusi sel, dan transfer inti.
a.         Rekombinasi DNA
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai struktur DNA yang sama, untuk itulah DNA dari satu spesies dapat disambungkan dengan DNA dari spesies yang lain, dengan tujuan agar mendapatkan sifat yang baru. Proses penyambungan ini dikenal dengan nama rekombinasi DNA.
Teknik menyambung gen ini telah berhasil dan sukses dalam menghasilkan gen baru. Para ahli menggunakan teknik rekayasa genetika dengan menggunakan mikroba-mikroba seperti bakteri untuk membuat substansi yang tidak dapat dibuat oleh organisme yang direkayasa. Tetapi pengenalan gen-gen dalam bakteri jauh lebih sulit, karena para ahli harus mendapatkan gen yang diinginkan kemudian menggabungkan ke dalam DNA dari bakteri.
Berikut ini produk-produk yang telah berhasil dalam rekombinasi gen.
1)        Pembuatan Insulin
Para ilmuwan telah berhasil mengatasi penyakit diabetes melitus dengan cara gen penghasil insulin manusia diambil dari DNA sel manusia, yaitu dengan memotong DNA sel manusia dengan menggunakan enzim pemotong. Gen yang menghasilkan insulin ini akan disambungkan pada plasmid bakteri Escherichia coli. Hasil sambungan ini kemudian dimasukkan ke dalam sel bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut sudah mengandung gen insulin manusia. Spesies ini dipelihara dalam tempat yang khusus untuk dikembangbiakkan dengan tujuan agar dapat memproduksi insulin manusia. Selanjutnya, produk tersebut ditampung sebagai obat bagi penderita diabtes mellitus.


2)      Pembuatan Vaksin Hepatitis
Virus terdiri atas selubung protein dan DNA-nya. Jika bagian selubung protein ini dimasukkan dalam tubuh manusia, maka tubuh akan membentuk antibodi sehingga tubuh dapat menangkal virus yang masuk.
b.        Teknologi Hibridoma
Teknologi hibridoma dikenal dengan fusi sel, yaitu peleburan/fusi dua sel yang berbeda menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua sel asli. Sel yang dihasilkan dari fusi ini dinamakan hibridoma  (hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker).

c.         Transfer Inti (Kloning)
Transfer inti merupakan proses pemindahan inti sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga sel telur tersebut akan membelah diri dan menjadi embrio. Transfer inti sebenarnya adalah kloning inti.  Proses ini merupakan reproduksi paraseksual karena bukan merupakan reproduksi seksual dan aseksual.


Keterangan:
1. Sepotong jaringan kulit diambil dari seekor katak.
2. Sel-sel jaringan itu dibiakkan.
3. Inti salah satu itu ditransplantasikan ke sel telur penerima (inti sel telur ini
sudah dikeluarkan).
4. Telur itu berkembang menjadi embrio.
5. Sel-sel embrio dipisah-pisahkan.
6. Inti sebuah sel embrio ditransplantasikan ke dalam sel telur penerima lainnya. Telur itu berkembang menjadi suatu klon katak semula.
d.      Bayi Tabung
Teknik fertilisasi bayi tabung dilakukan secara invitro, yaitu suatu proses pembuahan yang secara sengaja dilakukan di luar tubuh manusia. Teknik ini prosesnya hampir sama dengan fertilisasi secara eksternal.
Pada mulanya sel-sel telur yang mutunya baik dari ibu diseleksi, demikian juga sperma dari ayah. Kemudian dipertemukan dalam cawan petri yang sudah diberi nutrien yang keadaan lingkungannya disesuaikan dalam rahim, kemudian sperma akan membuahi sel telur dan terbentuk zigot. Setelah berumur 2-5 hari embrio ditanam di dalam rahim kemudian tumbuh dan akan lahir.
e.       Inseminasi Buatan
Teknik hibridisasi atau pembastaran merupakan perkawinan silang untuk memperoleh bibit yang unggul. Umumnya dilakukan pada hewan sapi. Tujuannya untuk mendapatkan keturunan dengan perpaduan sifat-sifat dari induknya yang lebih baik.



f.          Penerapan bioteknologi


a.       Bidang pertanian
1)        Kultur jaringan
Kultur jaringan telah banyak diterapkan dalam bidang pertanian dan perkebunan dalam skala besar untuk mendapatkan bibit unggul dalam waktu yang singkat. Kultur jaringan dilakukan di dalam laboratorium dengan cara menumbuhkan sel atau jaringan tumbuhan/hewan di dalam medium buatan. Teknik ini mudah diterapkan pada tumbuhan dibandingan dengan hewan. Hal tersebut dikarenakan sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang tinggi dibandingan dengan sel hewan. Dalam kultur jaringan ini hanya diperlukan sedikit bagian dari tumbuhan atau hewan, misalnya tunas, akar, atau daun. Bagian tersebut dibagi-bagi lagi dan setiap bagian ditumbuhkan dalam medium tertentu dan kondisi steril di laboratorium. Hasilnya nanti adalah organisme dalam jumlah besar dan mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Tujuan dan manfaat dari kultur jaringan:
a)         Kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya, pembiakan ini termasuk pembiakan secara vegetatif, yaitu individu baru terjadi dari bagian tubuh suatu induk. Oleh karena itu, individu yang baru terbentuk mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
b)        Perbanyakan tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit karena dilakukan secara aseptik.
c)         Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman awal yang diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan turunan dalam jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak memerlukan banyak tanaman induk.




2)        Hidroponik dan Aeroponik
Air, genting, pasir, kerikil, kertas dan lain-lain, yang disiram dengan larutan nutrien yang diperlukan tanaman.  Makanan atau nutrisi tumbuhan hidroponik diperoleh dari zat anorganik yang dialirkan melalui pipa air. Tanaman dapat juga ditempatkan di atas bak penampung nutrisi sehingga akar tanaman dapat menyerap nutrisi dari bak. Jadi, akar akan selalu terendam cairan nutrisi.
Keuntungan diperoleh dari penanaman secara hidroponik:
a)      Sistem hidroponik lebih praktis dan produktif karena memanfaatkan ruangan yang sempit (bukan kebun) atau untuk menyiasati daerah atau tempat yang tidak dapat ditanami.
b)      Penggunaan pupuk lebih efektif dan berdaya guna, yaitu dapat dilkukan secara tepat dan tidak boros karena pada bercocok tanam di lahan pertanian biasa, tanah sering merembeskan sebagian dari pupuk yang diberikan ke tempat lain menjauhi tanaman sehingga perhitungan pemberian pupuk bisa meleset.
c)      Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari tanah, termasuk gulma di dalam tanah.
d)      Mutu buah dan tanaman yang dihasilkan lebih baik.
Cara bercocok tanam aeroponik sama seperti sistem hidroponik, perbedaannya di dalam aeroponik tanaman tidak diberi media untuk tumbuhnya akar, melainkan dibiarkan terbuka, menggantung pada suatu tempat yang dijaga kelembapannya. Akar dan tubuh tanaman disemprot dengan larutan pupuk yang mengandung nutrisi.
b.      Bidang Kedokteran
Pada bidang kedokteran, peranan bioteknologi yaitu:
1)        Mendiagnosis penyakit
2)        Terapi gen pada manusia
3)        Menghasilkan produk –produk farmasi
4)        Pembuatan vaksin
Dari percobaan terapi gen yang sekarang sedang dilakukan pada manusia, terapi yang paling menjanjikan ialah terapi yang melibatkan sel sumsum tulang tetapi tidak harus ditujukan untuk memperbaiki kelainan genetik. Misalnya, sejumlah peneliti sedang berusaha untuk mempertinggi kemampuan sel imun untuk melawan sel kanker; tujuan lain adalah untuk merekayasa sel imun yang resisten terhadap HIV. Sebagian besar percobaan saat ini masih dalam taraf pendahuluan, yang didesain untuk menguji keamanan dan kelayakan prosedur dan bukan berupaya untuk menyembuhkan.
c.       Bidang peternakan
Misalnya beberapa sapi perah disuntik dengan hormon pertumbuhan sapi (BGH- bovine growth hormone), yang dibuat oleh E.coli untuk menaikkan produksi susu (vaksin ini biasanya meningkatkan sebanyak 10%). BGH juga meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak. (Kistinnah, 2006)

Rangkuman
Alasan-alasan digunakannya mikroorganisme dalam kerja bioteknologi adalah sebagai berikut; mudah dan sangat cepat dikembangbiakan, mudah diperoleh, sifat-sifat dari mikroorganisme mudah diubah sesuai dengan keinginan kita, mampu hidup hanya dengan menggunakan sisa dari organisme lain, mampu menghasilkan produk yang tidak membahayakan, dalam kerjanya tidak membutuhkan tambahan zat dari luar tubuhnya karena telah mampu menghasilkan enzim sendiri.
Peranan mikroorganisme dalam berteknologi adalah sebagai berikut: penghasil makanan atau minuman, penghasil obat, penghasil energi, dan pengurai limbah. Peranan Bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetika adalah sebagai berikut rekombinasi DNA, teknologi hibridoma, kloning, bayi tabung, dan inseminasi buatan.
Penerapan bioteknologi melingkupi berbagai bidang kehidupan, diantaranya adalah:
1.         Bidang pertanian
Pengembangan bioteknologi banyak diterapkan di bidang pertanian, seperti kultur jaringan dan pengembangan tanaman  dengan media selain tanah yang dikenal dengan nama hidroponik.
2.         Bidang kedokteran terdiri dari mendiagnosis penyakit, terapi gen pada manusia, menghasilkan produk –produk farmasi, dan pembuatan vaksin.
3.         Bidang peternakan salah satunya yaitu penyuntikan hormon pada hewan.

Tes Formatif II
1.        Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol. Makanan ini dibuat dari beras ketan ataupun singkong dengan berbagai jamur, salah satunya Saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis. Namun, terkadang, jika sudah lama ragi tidak digunakan, maka kondisinya menjadi rusak. Di bawah ini, jawaban yang tepat agar ragi tetap dalam kondisi baik adalah...
A.    Disimpan di tempat yang langsung terkena cahaya matahari
B.     Penyimpanan ragi harus dicampur dengan garam, gula, dan yang lainnya
C.     Disimpan di dalam lemari
D.    Disimpan pada suhu 4,5
E.     Dibiarkan disimpan suhu kamar
2.        Yogurt merupakan produk fermentasi susu. Dalam fermentasi ini menggunakan sejenis bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus. Bakteri tersebut merupakan jenis bakteri...
A.       Coccus
B.       Bulat
C.       Batang
D.       Spiral
E.        Spirilium
3.        Pada masa inkubasi pembuatan yogurt akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt  berasa asam. Yang dimaksud masa inkubasi adalah...
A.    Proses penambahan bakteri ke dalam susu
B.     Proses pertumbuh biakkan bakteri dengan menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai
C.     Proses penambahan rasa sintesis ke dalam yogurt
D.    Proses penambahan starter pada susu
E.     Proses pemanasan susu agar tidak terkontaminasi bakteri lain
4.        Yeast yang ditambahkan pada pembuatan roti akan menyebabkan roti tersebut...
A.    Mengembang dan ukuran roti membesar
B.     Menghasilkan gas karbondioksida
C.     Menjalankan proses fermentasi
D.    Berubah warna menjadi menarik
E.     Mengempis
5.        Jamur yang berperan dalam pembuatan oncom adalah...
A.    Rhizopus
B.     Lactobacillus bulgaricus
C.     Streptococcus thermophillus
D.    Saccharomyces
E.     Neurospora sitophila
6.        Penambahan silfida pada minuman beralkohol bertujuan untuk...
A.    Membunuh bakteri dan ragi yang tidak diinginkan
B.     Memisahkan benda-benda padat dari anggur
C.     Memilih buah anggur
D.    Mengubah asam malat menjadi asam laktat
E.     Menambah rasa yang lebih baik dan sedikit asam
7.        Dalam percobaannya, Alexander Fleming menemukan antibiotik yang kemudian diberi nama Penicilin. Yang dimaksud dengan antibiotik sendiri adalah...
A.    Bahan kimia untuk mencegah atau membasmi kuman penyakit
B.     Mencegah pencemaran jasad renik
C.     Zat yang dihasilkan mikroorgansme untuk menghambat prtumbuhan mikroorganisme lain
D.    Senyawa kimia yang bersifat toksik
E.     Zat antimikroba yang diberikan pada jaingan hidup/kulit
8.        Bakteri yang berperan dalam mereduksi Chromium adalah...
A.    Thiobacillus ferroxidans
B.     Thiobacillus oxidans
C.     Bacillus thuringiensis
D.    Enterobacter cloaceae
E.     Escherichia coli
9.        Proses penyambungan DNA dengan DNA lain dikenal dengan istilah...
A.    Hibridoma
B.     Kultur jaringan
C.     Transfer inti
D.    Inseminasi
E.     Rekombinasi DNA
10.    Suatu teknik memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya disebut dengan...
A.    Inseminasi
B.     Kultur jaringan
C.     Rekombinasi DNA
D.    Hibridoma
E.     Kloning

Jawaban Tes Formatif II
1.        D
2.        C
3.        B
4.        A
5.        E
6.        A
7.        C
8.        D
9.        E
10.    B

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 2. Hitunglah jawaban benar Anda. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar II.
Tingkat penguasaan= 
Arti tingkat penguasaan : 
90 – 100% = baik sekali 
80 – 89%   = baik
70 – 79%   = cukup
 < 70%      = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan pada modul selanjutnya. Namun, jika tingkat penguasaan Anda berada di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar  terutama bagian yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G Mitchell.2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2006. Biologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional


B.       Kegiatan Belajar III
Pembelajaran berbasis bioenterpreneurship.
1.         Definisi Bioentrepreneurship
Bio merupakan makhluk hidup yang berupa  tumbuhan, hewan, dan manusia.
Menurut Hasution (2007: 3) entrepreneur  diartikan sebagai orang yang berani memulai,  menjalankan, dan mengembangkan usaha dengan  cara memanfaatkan segala kemampuan dengan  hal membeli bahan baku dan sumber daya  yang diperlukan, membuat produk dengan nilai  tambah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,  dan menjual produk sehingga bisa memberikan  manfaat yang sebesar-besarnya bagi para  karyawan, dia sendiri, perusahaan, dan masyarakat  sekitarnya.
Wirausaha (entrepreneurship) berbicara mengenai ”perilaku” yang mencakup pengambilan insiatif, mengorganisasi, dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi terhadap sumber dan situasi terhadap praktik, dan penerimaan resiko atau kegagalan. Menurut Mulyasa (2008: 111) berwirausaha di sekolah/madrasah berarti memadukan kepribadian, peluang, keuangan, dan sumber daya yang ada di lingkungan seko- lah/madrasah guna mengambil keuntungan. Kepribadian ini mencakup pengetahuan, keterampi- lan, sikap, dan perilaku.
Bioentrepreneurship berasal dari kata “bio”  dan “entrepreneurship”. Entrepreneurship merupakan segala hal yang berkaitan dengan sikap,  tindakan, dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan, dan  mengembangkan usaha mereka. Dalam hal ini  tidak dimulai dengan menjual produk atau jasa,  akan tetapi dimulai dengan adanya kesempatan  atau peluang yang berasal dari lingkungan (Hasution,  2007: 5). Sedangkan menurut Winardi  (2003: 16) lebih ke arah karakteristik dari entrepreneurship  itu sendiri, dimana entrepreneurship merupakan  prilaku dinamik, menerima resiko, kreatif,  serta yang berorientasi pada pertumbuhan.
Dalam bioentrepreneurship mempunyai  tiga pilar yang menjadi keharusan adalah ilmiah  dan bakat manajerial, teknologi dan uang.  Ketiga hal ini yang mendasari dan membentuk  bioentrepreneur sukses, ilmiah untuk menemukan  bahan-bahan organik yang mempunyai potensi  untuk dijadikan peluang usaha, teknologi untuk  mendukung kegiatan produktif, dan uang sebagai  modal. (Meyers and Hurley 2008: 1). Hal yang  sama juga diungkapkan oleh Hubert dan Faulkner  (1999: 13), bahwa tiga pilar yang digunakan  untuk melAndasi bioenterpreneurship adalah menejemen,  modal, dan teknologi. Pada dasarnya ahli  biologi mempunyai potensi dan peluang-peluang  dalam penemuan dalam biologi selalu diadakan  pengujian secara klinis tentang benda-benda hidup  yang dapat dikembangkan/diolah menjadi  produk usaha.
2.         Tahap-tahap bioenterpreneurship di sekolah

a.         Pembuatan yoghurt
Yogurt dibuat dengan bantuan dua jenis bakteri menguntungkan, satu dari keluarga lactobacillus yang berbentuk batang (Lactobacillus bulgaricus) dan lainnya dari keluarga streptococcus yang berbentuk bulat (Streptococcus thermophilus). Kedua bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam laktat yang penting peranannya dalam pengaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh di usus, Lactobacillus bulgaricus dan S. thermophilus mampu menciptakan keadaan asam yang menghambat bakteri lain. Bakteri yogurt S. thermophilus dan L. bulgaricus paling cepat tumbuh di sekitar suhu 40– 44°C (bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri akan berkembang biak lambat atau tidak sama sekali. Sementara jika suhu terlampau panas bakteri bisa rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba lain yang kondisi optimumnya di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih cepat berkembang biak di suhu tersebut, jumlah mikroba penyusup tadi dapat menyusul bahkan menyisihkan bakteri yogurt semula.

Adapun tahap – tahap pembuatan yogurt adalah seperti berikut ini (Septia, 2010):


                                                       







Ciri-ciri yogurt yang tidak jadi adalah:
1)        Tidak berasam walaupun berbentuk solid
2)        Di permukaan solid ditumbuhi jamur yang berbentuk bintik-bintik hitam
3)        Berbau asam yang sangat tajam
Ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1)        Yogurt tidak boleh terkena sinar matahari
2)        Tidak boleh disimpan dalam suhu ruangan, harus disimpan dalam suhu dingin/kulkas tetapi jangan disimpan di dalam freezer.
b.        Pengemasan
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan. Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan dan mempertahankan mutu bahan hasil pertanian.
Tujuan Pengemasan yaitu; membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang, menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah, mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan, menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan, memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan, dan menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.
Pengemasan bahan pangan harus memenuhi beberapa kondisi atau aspek untuk dapat mencapai tujuan pengemasan itu, yaitu; bahan pengemasnya harus memenuhi persyaratan tertentu, metode atau teknik Pengemasan bahan pangan harus tepat, dan pola distribusi dan penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik
Jenis-jenis Bahan Pengemas
1)        Untuk wadah utama (pengemas yang berhubungan langsung dengan bahan pangan) yaitu: kaleng/logam, botol/gelas, plastic, kertas, kain, kulit, daun, gerabah, bambu, dll
2)        Untuk wadah luar (pelindung wadah utama selama distribusi, penjualan, atau penyimpanan) yaitu; kayu dan karton.
c.         Desain dan labeling
Desain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yag akan menciptakan sesuatu,dengan menggabungkan fakta, kontruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia..
Desain kemasan perlu diciptakan agar mempunyai nilai estetika yang tinggi. Karena itu diperlukan perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk sehingga efisien dalam proses pengepakan, distribusi dan penyajian. Desain kemasan hendaknya mampu menumbuhkan kepercayaan dan mempengaruhi calon konsumen untuk menjatuhkan pilihan terhadap bahan yang dikemas. Setelah berhasil menarik perhtian dari calon konsumen, kemasan harus menampilkan produk pada suatu keadaan yang siap jual. Gambaran-gambaran yang terbaik dari bahan yang dikemas perlu dotonjolkan. Seakan-akan produk tersebut memang disajikan untuk memenuhi kebutuhan utanma calon konsumen secara memuaskan.
Label kadang-kadang disebut juga etiket. Dalam pengertian perdagangan maka etiket didefinisikan sebagai label yang diletakkan,dicetak,diukir atau dicantumkan dengan jalan apapun pada kemasan.Etiket tersebut harus cukup besar agar dapat menampung semua keterangan yang diperlukan mengenai produk dan tidak boleh mudah lepas,luntur atau lekang karena air,gosokan
Secara keseluruhan,pernyataan atau keterangan yang terdapat pada etiket harus ditulis dengan jelas, ukuran angka dan huruf harus jelas (0,75 mm) serta warna yang cukup kontras dengan latar belakangnya. Pada makanan yang memerlukan cara penyiapan, penggunaan atau penyimpanan secara khusus, perlu dicantumkan petunjuk mengenai hal tersebut pada etiket..
Untuk menarik konsumen, dibutuhkan label yang menarik, mudah dilihat dimengerti yang dicantumkan dalam kemasan, hal ini memerlukan perencanaan, penelitian dan pengembangan kemasan dan label secara terus–menerus sesuai dengan tuntutan  dan keinginan konsumen. Dengan demikian produk dapat dengan mudah dilihat dan dikenali, sehingga konsumen akan tertarik dan membeli produk tersebut. (Anonim, 2011, http://posluhdesdesacijambu.blogspot.com/2011/10/pengemasan-produk.html?m=1)
d.        Pemasaran
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran: Dari sudut pandang penjual yaitu; tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotion). Dari sudut pandang konsumen yaitu; kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants), biaya konsumen (cost to the customer), kenyamanan (convenience), dan komunikasi (comunication).
Lima strategi pemasaran dalam berbisnis yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa:

1)        Mengenali pelanggan: lakukan identifikasi terhadap target pasar.
2)        Melakukan promosi: lakukan pengenalan produk/promosi kepada konsumen dengan cara yang kreatif.  Promosi dapat dilakukan adalah dengan berpromosi dari mulut ke mulut. Dengan cara ini dapat menjaring pelanggan jauh lebih banyak.
3)        Memilih lokasi yang strategis: Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu strategi mereka untuk menjaring pelanggan. Karena itu, pilihlah lokasi usaha yang strategis dan tepat agar usaha Anda dapat dijangkau oleh pelanggan.
4)        Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen: konsumen ialah raja. Jalinlah hubungan yang baik dengan konsumen.  Maka, terapkanlah simbiosis mutualisme dalam hal berbisnis. Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen merupakan kunci terakhir yang harus Anda pegang untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis. (Tradda, 2013, http://www.astamediagroup.com/blog/5-strategi-pemasaran-untuk-meningkatkan-penjualan.html)
e.         Laporan keuangan
1)      Rumus-Rumus Laba-Rugi
a)      Laba/Rugi Usaha = Total Pendapatan Usaha – Total Beban Usaha
b)     Laba/Rugi di Luar Usaha = Total Pendapatan di Luar Usaha – Total Beban di Luar Usaha
c)      Laba/Rugi Sebelum Pajak = Total seluruh pendapatan – Total seluruh beban
d)      Laba/Rugi Setelah Pajak = Laba/Rugi Sebelum Pajak – Pajak
e)      Laba/Rugi Bersih = Total Pendapatan - Total beban - Pajak
2)      Rumus-Rumus Modal
a)      A1.   Modal Akhir = Modal Awal + Laba Bersih – Prive
b)      A2.   Modal Awal = Modal Akhir – Laba Bersih + Prive
c)      A3.   Prive = Modal Awal + Laba Bersih – Modal Akhir
d)     B1.   Modal Akhir = Modal Awal + Seluruh Pendapatan – Seluruh Beban –  Pajak - Prive
e)      B2.   Modal Awal = Modal Akhir – Seluruh Pendapatan + Seluruh Beban + Pajak + Prive
f)      B3.   Prive = Modal Awal + Seluruh Pendapatan – Seluruh Beban – Pajak - Modal Akhir

Rangkuman
Bioentrepreneurship berasal dari kata “bio”  dan “entrepreneurship”. Entrepreneurship merupakan segala hal yang berkaitan dengan sikap,  tindakan, dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan, dan  mengembangkan usaha mereka.
Tiga pilar yang digunakan  untuk melAndasi bioenterpreneurship adalah menejemen,  modal, dan teknologi.
Tahap-tahap bioenterpreneurship di sekolah terdiri dari pembuatan produk, pengemasan, desain dan labeling, pemasaran, serta laporan keuangan

Tes Formatif III
1.        Bioenterpreneurship berasal dari dua kata yaitu bio dan enterpreneurship yang berarti...
A.    Makhluk hidup dan pengusaha
B.     Makhluk hidup dan wiraswasta
C.     Makhluk hidup dan berwiraswasta
D.    Makhluk hidup dan wirausaha
E.     Makhluk hidup dan perusahaan
2.        Tiga pilar yang harus dimiliki oleh bioenterpreneurship adalah...
A.    Niat, keberanian, dan usaha
B.     Manajemen, teknologi, dan modal
C.     Tekad, manajemen, dan modal
D.    Manajemen, teknologi, dan usaha
E.     Manajemen, modal, dan usaha
3.        Tahap-tahap bioenterpreneurship adalah...
A.    Pembuatan produk, pengemasan, labeling, dan pemasaran
B.     Pembuatan produk, labeling, pemasaran, dan laporan keuangan
C.     Pengemasan, pemasaran dan laporan keuangan
D.    Pembuatan produk, pengemasan,  dan pemasaran
E.     Pembuatan produk, pengemasan, labeling, pemasaran, dan laporan keuangan
4.        Dalam pembuatan yogurt, susu segar harus dipanaskan dan selalu diaduk. Hal itu bertujuan untuk...
A.    Susu tidak mengendap
B.     Susu cepat mendidih
C.     Protein tidak mengalami koagulasi
D.    Susu bercampur dengan starter
E.     Yogurt yang dihasilkan bagus
5.        Setelah susu dipanaskan sampai suhu °C, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37- 45 °C. Hal yang kita lakukan setelahnya adalah...
A.    Memasukan starter
B.     Menginkubasi yogurt pada suhu 45 °C
C.     Menghias yogurt semenarik mungkin sehingga mengundang pembeli
D.    Memanaskan susu dalam selama satu jam
E.     Mendiamkannya lagi sampai suhu lebih rendah dari sebelumnya
6.        Mengapa proses fermentasi dibutuhkan dalam pembuatan yogurt...
A.    Mengendapkan yogurt agar bisa diminum
B.     Mengubah asam laktat menjadi laktosa
C.     Mengubah rasa yogurt menjadi manis
D.    Mengubah rasa yogurt menjadi asam
E.     Untuk memudahkan proses inkubasi
7.        Starter yang baik dalam pembuatan yogurt adalah...
A.       Rhizopus
B.       Lactobacillus bulgaricus
C.       Streptococcus thermophillus
D.       Saccharomyces
E.        Neurospora sitophila
8.        Pembungkusan, pewadahan atau pengepakan disebut dengan...
A.    Labeling
B.     Desain produk
C.     Marketing
D.    Pemasaran
E.     Pengemasan
9.        Jika suatu hari Anda mendirikan usaha, hal yang Anda lakukan selaku produsen adalah...
A.    Mengemas produk sebaik mungkin
B.     Membuat produk yang murah meriah
C.     Membuat produk yang bagus, menarik, dan disukai banyak orang
D.    Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen
E.     Memilih lokasi yang strategis untuk promosi
10.    Suatu hari Anda mempunyai perusahan yang besar, namun karena suatu hal, perusahan yang Anda pimpin ternyata harus mengalami kerugian. Bagaimana sikap Anda sebagai pemimpin perusahaan?
A.    Membimbing dan membina bawahan secara mendalam lagi
B.     Membiarkan perusahan menjadi gulung tikar
C.     Menyuruh ahli untuk menggerakkan perusahaan Anda
D.    Melakukan PHK besar-besaran
E.     Mengubah sistem perusahan yang telah berlaku


Jawaban Tes Formatif III
1.        D
2.        B
3.        E
4.        C
5.        A
6.        D
7.        B
8.        E
9.        C
10.    A

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif III. Hitunglah jawaban benar Anda. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar III.
Tingkat penguasaan= 
Arti tingkat penguasaan : 
90 – 100% = baik sekali 
80 – 89%   = baik
70 – 79%   = cukup
 < 70%        = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan pada modul selanjutnya. Namun, jika tingkat penguasaan Anda berada di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar  terutama bagian yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA
Hasution, Arman Hakim, dkk. 2007. Entrepreneurship Membangun   Spirit  Teknopreneurship. Yogyakarta: CV. ANDI.
Hubert J. P. Schoemaker and Anne Faulkner Schoe- maker. The three pillars of Bioentrepreneurship Creating a biotechnology company that lasts depends on the ability to balance management, capital, and technology. Journal Nature Biotechnology Vol- ume 16 Supplement 1998. http://biotech.na- ture.com
Meyers, Arlen D and Hurley, Patrick. From the Class- room Bioentrepreneurship education programmes in the United States. Journal of  Commercial Bio- technology (2008) Vol 14. No 1. 2–12 January 2008. www.palgrave-journals.com/jcb
Mulyasa, E. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Ke- mandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Winardi. 2003. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Jakarta: Prenada Media.

Tradda, Asri. 2013. 5 Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan. http://www.astamediagroup.com/blog/5-strategi-pemasaran-untuk-meningkatkan-penjualan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar