MODUL PEMBELAJARAN
BIOLOGI
ANIMALIA
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran
Dosen Pengampu: Eka Fitriah, S.Si, M.Pd
Oleh:
Kelompok 3
Vivi Sophie Elfada (14111610113)
Tria Siti Rohfan (14111620099)
Ayu Triana (14111620064)
Dini Hardiyanti (14111610068)
Qulud (14111620087)
Winda Silviana Aeni (14111610058)
Biologi B Semester VI
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
A. Karakteristik
hewan vertebrata
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup
semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra.
Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat
dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah
laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui.
Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri
dari pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di
dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru.[1]
Ciri- ciri hewan vertebrata yaitu diantaranya:
1.
Tulang hewan menjalar
dari bagian belakang kepala hingga ke bagian ekor.
2.
Bagian kepala otak
memperoleh perlindungan dari tulang- tulang tengkorak
3.
Bertubuh simetris
bilateral.
4.
Memiliki kepala, leher,
badan dan ekor meskipun tidak dalam bentuk yang sempurna .
Adapun ciri- ciri alat tubuh hewan vertebrata yaitu
sebagai berikut:
1.
Memiliki syaraf yang
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang .
2.
Bernafas dengan paru-
paru kulit dan insang.
3.
Memiliki kelenjar yang
bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon pengendali.
4.
Memiliki suhu tubuh
yang panas dan tetap ( homoiternal ) atau bersuhu tubuh dingin sesuai dengan
kondisi lingkungan ( poikiloternal ).
5.
Alat pencernaan
memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di sebelah vertran dan
di belakang.
6.
Berkulit epidermis (
bagian luar ) dan kulit endodermis ( bagian dalam ).
7.
Alat reproduksi
berpasangan, kecuali pada burung.[2]
B. Klasifikasi
hewan vertebrata
1.
Pisces
a.
Karateristik Pisces
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)
yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000
di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang
hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan
tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan
sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).[3]
b.
Klasifikasi Pisces
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya Pisces dibagi menajdi tiga golongan
yaitu:
1)
Subkelas
Cephalaspidomorphi, yaitu ciri-cirinya sebagai berikut:
a)
Notochordata
memanjang seperti rantaian manik
b)
Tidak mempunyai
rahang
c)
Vertebrae terdiri
dari tulang rawan
d)
Dua “semicircular
canal” pada telinga yang terletak di setiap sisi kepala pada lamprey, tetapi hanya satu pada
hagfish.
e)
Tidak mempunyai
lengkung insang sejati untuk menyokong dan melindungi insang, sebagai gantinya terdapat
suatu “branchial basket” yang terletak diluar insang. Arteri insang dan saraf
insang terdapat didalam “branchial basket”. Branchial basket bersatu dengan
kotak otak (neurocranium). Sirip berpasangan tidak ada.
f)
Mempunyai satu
lubang hidung.
g)
Contoh: hagfish dan
lamprey
2)
Ikan berangka
tulang rawan (Chondrichthyes), dengan contoh sebagai berikut:
a)
Insang ada empat
pasang, celah insang satu pasang.
b)
Tidak mempunyai
spiracle.
c)
Tidak mempunyai
sisik
d)
Tidak bercloaca
e)
Yang jantan
memiliki “intromintent organ” (clasper) yang terletak didepan sirip perut dan
pada beberapa ikan (genus C himaera) mempunyai tenaculum (semacam clasper)
dikepala bagian depan.
f)
Contoh : ikan hiu,
ikan pari, ikan cucut .
Gambar 2: Ikan Pari
3)
Ikan berangka
tulang sejati (Osteichthyes), memiliki ciri-ciri berkut:
a)
maxila dan
premaxila ada
b)
tidak ada internal
nares
c)
tidak ada kesamaan
gerak antara bagian tengkorak depan dan belakang
d)
platoquadrate tidak
bersatu dengan cranium
e)
tidak ada perluasan
radial dan otot edalam dasar sirip, memiliki dua atau
f)
satu sirip punggung
g)
tidak ada cloaca
h)
contoh : ikan
kakap, ikan mas, ikan tongkol, ikan bandeng.
Gambar 3: Cyprinus sp (Ikan Mas)
c.
Habitat Pisces
Habitat pisces adalah diperairan. Pisces dapat hidup di air tawar maupun
air asin, bergantung jenisnya. Ada juga ikan yang dapat hidup di air antara
asin dengan tawar, yaitu air payau.
d.
Perkembangbiakan pisces
Pisces secara umum memiliki organ dalam reproduksi biasa disebut Gonad.
Pada betina memiliki Ovary dan pada jantan memiliki Testis. Berikut ini adalah
gambar gonad ikan:
Gambar 4:
Gonad Ikan
1)
Ovary
Ovary pada ikan terdiri dari banyak telur. Setiap jenis
ikan memiliki ukuran telur sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil. Ukuran
telur akan menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang
memiliki ukuran telur besar contohnya ikan Nila dan Arwana, akan memiliki
jumlah telur yang lebih sedikit dibandingkan dengan ikan yang ukuran telurnya
kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang
dimiliki si induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan banyak ditentukan
oleh ukuran kuning telurnya. Makin besar kuning telur makin besar pula peluang
embrio untuk bertahan hidup.
Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak,
terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya
ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang. Saluran
reproduksi Elasmoranchi berjumlah
sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang dikelilingi
oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya.
Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya
oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada bagian posterior
bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka.
2)
Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat
berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis ikan berbentuk
seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel
spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai
membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas
deferens menuju celah/ lubang urogenital.
Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding
tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang
kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali berlobus.
Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus
mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis
dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Bahian posterior duktus aferen
berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung
sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari
sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah.
Berikut ini adalah gambar ovary dan testis pisces:
Gambar 5:
Ovary dan testis pisces
Proses fertilisasi/pembuahan pada ikan ada 2 cara, yakni
pembuahan di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external
fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan diluar
(external fertilization).
Ikan yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan jenis
ovipar. Ikan jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi
oleh “si jantan”. Proses pembuahan sel telur (oosit) oleh sel sperma
berlangsung diluar tubuh ikan dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah
lubang yang disebut dengan mikrofil. Umumnya hanya satu sperma yang dapat masuk
ke dalam sebuah sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel sperma disebut
zigot.
Sebaliknya ikan
yang melakukan pembuahan di dalam disebut ikan jenis ovovivipar. Ikan jenis ini
berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan
betina (internal fertilization). Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina,
kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip dengan induknya. Ikan yang
berkembangbiak secara ovovivipar adalah ikan dari famili Poecilidae, seperti
platy, guppy, dan molly. Kelangsungan hidup anakan memang baik, tetapi jumlah
anakan yang dihasilkan setiap kelahiran tidak dapat banyak karena daya dukung
induk terbatas (seperti pada halnya manusia).
Proses kawinnya ikan didahului dengan pematangan sel-sel
telur pada betina dan sel-sel sperma dalam testis pada ikan jantan. Selanjutnya
proses kawin (spawning) pada ikan ini berlangsung secara alamiah/insting.[4]
e.
Peranan Pisces
Peranan pisces yaitu sebagai sumber protein hewahi dan
vitamin. Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh - bahan kerajinan
(sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) - bahan praktikum / penelitian
tulangnya untuk bahan perekat - sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau
makanan ternak.
2.
Aves
a.
Karakteristik aves
Setiap burung tubuhnya ditutupi bulu, sehingga bulu merupakan ciri spesifik
burung, yang tidak dimiliki oleh kelompok Tetrapoda lainnya. Pada hakikatnya
bulu berfungsi sebagai alat untuk terbang, karena burung merupakan perkembangan
filogenetik dari reptil yang tak terbang. Bulu diduga berasal dari modifikasi
sisik-sisik. Bulu juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh burung agar tetap
tinggi.
Adapun ciri utama aves sebagai berikut:
1.)
Alat penglihatan,
alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
2.)
Berdarah panas
(homoioteral).
3.)
Jantung terdiri
dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik.
4.)
Pembuahan sel telur
dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal).
5.)
Terdapat sepasang
testis, sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.
b.
Klasifikasi aves
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1.)
Ordo Colombiforines.
Familia:
columbidal
Species : Geopilia striata (Perkutut)
2.)
Ordo Coraciiformes
Familia :
arcedinadae
Species : Harcy concholm (Telengket).
3.)
Ordo Granacares
Familia : Ardidae
Species : Reptotilas javanicus (Bangau)
4.)
Ordo Natotores
Familia : Spheniscidae
Species : Aptenodytes sp (Pinguin).
5.)
Ordo rapaces
Familia : Fontanida
Species : Falco papuanus (Alap-Alap).
c.
Habitat Aves
Habitat burung dapat dibedakan atas habitat hutan,
habitat persawahan, habitat kebun dan habitat perkarangan. [5]
d.
Perkembangbiakan Aves
Aves merupakan hewan ovipar. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan dengan cara saling menempelkan
kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium
dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung
oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.
Gambar 7: Alat reproduksi burung jantan
Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter
dan bermuara di kloaka.
Cangkang telur berfungi sebagai pelindung utama telur. Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur. Rongga udara berfungsi sumber oksigen bagi embrio. Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru. Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio. Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan. Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya.[6]
e.
Peranan Aves
Peranan aves yaitu sebagai berikut:
1.)
Daging dan telurnya
menjadi sumber protein hewani.
2.)
Telur ayam dan itik
untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue.
3.)
Untuk kesenangan,
misalnya untuk dinikmati suaranya.
4.)
Sebagai predator
alami.
5.)
Untuk bahan
praktikum para siswa dan mahasiswa.
6.)
Sebagai bahan
industri,misalnya untuk bulu tangkis.
7.)
Burung dilatih dan
dilombakan[7]
3. Amfibi
a. Karakteristik Amfibi
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua
alam; yakni di air dan di daratan (Iskandar 1998). Amfibia bertelur di air,
atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas,
larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan
bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk
(bermetamorfosis) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di
tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.[8]
Adapun
ciri-ciri dari amfibi adalah sebagai berikut:
1)
Tubuh diselubungi kulit
yang berlendir
2)
Merupakan hewan
berdarah dingin (poikiloterm)
3)
Mempunyai jantung yang
terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4)
Mempunyai dua pasang
kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari
kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
5)
Matanya mempunyai
selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu
menyelam.
6)
Pernapasan pada saat
masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke
dalam rongga mulut ketika menyelamberkembang biak dengan cara melepaskan
telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan
eksternal).[9]
b. Klasifikasi Amfibi
Menurut Cogger (1999) amfibi terbagi menjadi tiga
ordo yaitu salamander (ordo caudata), sesilia (ordo gymnophiona), dan katak dan
kodok (ordo anura).
1)
Ordo
Caudata
Bangsa
caudata atau salamander merupakan bangsa yang bertubuh serupa kadal, namun
berkulit licin tanpa sisik. Bangsa kedua yaitu sesilia atau gymnophiona yang
mempunyai ukuran paling kecil diantara amfibi yang lain. Bentuknya seperi
cacing dengan kepala dan mata yang tampak jelas. Satu lagi bangsa amfibi yang
paling umum dijumpai yaitu bangsa anura atau katak. Katak mudah dikenali dari
tubuhnya yang tampak seperti berjongkok dengan empat paha untuk melompat, leher
yang tidak jelas, dan tanpa ekor (Iskandar 1998).
Gambar 10:
Contoh ordo caudata (Salamander)
2)
Ordo Gymnophiona
Ordo gymnophiona tersebar di daerah tropis, kecuali di Madagaskar, New Guinea dan
Australia. Salamander tersebar luas di daerah temperate dari belahan bumi utara
meskipun terdapat satu famili yang terdapat di daerah tropis. Sedangkan bangsa
anura tersebar hampir di seluruh dunia, dengan keanekar agaman tertinggi di daerah tropis (Cogger
& Zweifel 2003). Ordo gymnophiona mempunyai ukuran terkecil 15 mm
sedangkan yang terbesar mencapai 1,5 meter. Bangsa salamander mempunyai ukuran
terkecil 27 mm dan yang terbesar mencapai 160 cm. Sedangkan bangsa anura
terkecil berukuran 1 cm dan yang terbesar mencapai 40 cm dengan berat 3,3 kg
(Hofrichter 2000)
Gambar 11: Contoh ordo gymnophiona (Sesilia)
3)
Ordo
Anura
Pada
bangsa anura, terdapat pembeda antara katak dan kodok berdasarkan pectoral
girdle. Pada katak, pectoral girdle mereka bertipe firmisternal yaitu coracoids
melekat sejajar dengan epicoracoid. Sementara itu, pada kodok, pectoral girdle
mereka bertipe arciferal yaitu coracoids saling tumpang tindih (overlap) dengan
epicoracoid. Selain itu, pelvic girdle antara katak dan kodok pun berbeda
berdasarkan diapophysis sacralis masing-masing yang terletak di cingulum
pelvicale. Pada kodok, bentuk diapophysis sacralis lebih tebal dan berbentuk
seperti pita. Sementara itu pada katak, diapophysis sacralis berbentuk
silindris dan ada peninggian pada tulang yang disebut illium crest.[10]
Gambar 12: Contoh ordo anura (katak)
c.
Habitat
Amfibi
Amphibi
banyak ditemukan di wilayah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.
Habitat amfibi selalu di daerah yang berhubungan dengan air, misalnya sawah,
sungai, pantai, kolam, danau, hutan primer atau sekunder, dan lain-lain.
Persebaran amfibi di Indonesia dari Aceh hingga Papua dan selalu ada di setiap
pulau. Terdapat sekitar 4600 jenis amfibi yang ada di dunia dan yang berada di
Pulau Jawa sekitar 57 jenis (Iskandar, 1998).
d.
Perkembangbiakan
Amfibi
Katak jantan mudah
dibedakan dengan katak betina dari ukuran tubuhnya yang lebih kecil daripada
katak bet ina. Alat perkembangbiakan
katak jantan terdiri atas sepasang testis, vas deferens dan kloaka. Testis yang
terletak di dekat ginjal berfungsi untuk menghasilkan sperma. Vas deferens
dilalui oleh sperma pada saat menuju kea rah kloaka. Alat perkembangbiakan pada
katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur. Selain
itu, terdapat saluran telur yang berfungsi menyalurkan sel telur dari ovarium
menuju kloaka. Kloaka adalah muara dari tiga saluran yaitu saluran kelamin,
saluran ekskresi, dan saluran pencernaan.
Gambar 13: Alat perkembangbiakan
katak jantan & betina
Sel telur yang telah
dibuahi akan berkembang menjadi zigot dan selanjutnya tumbuh menjadi embrio
yang berupa berudu atau kecebong. Berudu hidup dalam air dan bernapas dengan
insang. Setelah mengalami metamorfosis selama satu sampai tiga bulan berudu
akan berubah menjadi katak kecil dan satu tahun kemudian katak tesebut telah
menjadi katak dewasa.[11]
e.
Peranan
Amfibi
Dalam rantai makanan
peranan amfibi cukup penting untuk mengatur populasi serangga. Amfibi juga
merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain, misalnya ular atau burung.
Sebagian orang menjadikan amfibi sebagai makanan untuk memperoleh asupan
protein.
Katak beracun misalnya dapat digunakan oleh orang pribumi Indian untuk meracuni ujung panahnya. Katak transparan biasa digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan penelitian mulai katak tersebut kecil sampai besar. Katak transparan yang berkilau bermanfaat untuk penelitian terhadap perkembangan sel kanker.[12]
Katak beracun misalnya dapat digunakan oleh orang pribumi Indian untuk meracuni ujung panahnya. Katak transparan biasa digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan penelitian mulai katak tersebut kecil sampai besar. Katak transparan yang berkilau bermanfaat untuk penelitian terhadap perkembangan sel kanker.[12]
4.
Reptil
a. Karakteristik Reptil
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata)
memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi
mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah
anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga
atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur
sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.
Ciri-ciri hewan reptilia adalah sebagai berikut:
1)
Tubuh terdiri atas
kepala, leher, badan, dan ekor
2)
Kulit bersisik kering
dari zat tanduk, tak berlendir, dan sedikit mengandung kelenjar.
3)
Ruas tulang ekor tidak
mengalami penulangan, sering dapat diputuskan sendiri (autotomi).
4)
Bernafas dengan
paru-paru
5)
Biasanya
bertelur dan telur bercangkang keras
6)
Beberapa reptilia mempunyai empat kaki dan beberapa
lagi tidak berkaki.
7)
Berdarah dingin (suhu
badan berubah mengikut suhu persekitaran).
b. Klasifikasi Reptil
Reptilia terbagi menjadi empat ordo
diantaranya yaitu sebagai berikut:
1) Crocodylia
Ciri-ciri:
a.
hewan
reptil yang berukuran paling besar di antara reptil lain.
b.
Kulit
mengandung sisik dari bahan tanduk
c.
Di daerah
punggung sisik-sisik itu tersusun teratur berderat ke arah ternversal dan
mengalami penulangan membentuk perisai dermal.
d.
Sisik pada
bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat dan pada bagian ventral
berbentuk segi empat.
e.
Kepala
berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi-gigi runcing bertipe
gigi tecodont.
f.
Mata kecil
terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral
g.
Pupil
vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus
tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah.
h.
Lubang
hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu
penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya
menyelam
i.
Ekor
panjang dan kuat, tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat.
2)
Rhynchocephalia
Ciri-ciri:
a) Memiliki tipe tengkorak diapsid
b) Panjang dewasanya mencapai 30 cm
c) Semuanya karnivora dan mencari makan di malam hari
d) Bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal
e)
Telurnya
ditempatkan dalam suatu lubang dan menetas dalam waktu 1 tahun.
3)
Testudinata
(Chelonia)
Ciri-ciri:
a)
Tubuhnya
dilindungi oleh bangunan yang disebut cangkang atau tempurung
b)
Tempurung
kura-kura terdiri dari karapaks, yang berbentuk cembung di bagian dorsal, dan
plastron yang bentuknya relatif datar atau rata di bagian ventral.
c)
Di atas
tulang-tulang penyusun karapaks dan plastron terdapat lapisan yang disebut
keping perisai.
d) Ekstrimitasnya termodifikasi sesuai dengan habitat hidupnya.
e)
Reproduksi
anggota Ordo Testudinata terjadi secara ovipar dengan pembuahan secara
internal.
f)
Telur yang
dihasilkan disimpan dalam tanah, pasir atau serasah dengan suhu yang relatif
konstan.
g)
Tidak
mempunyai gigi (giginya mereduksi) dan diganti dengan semacam modifikasi pada
rahang (keratinasi) menjadi bentuk seperti paruh.
4)
Squamata
Ciri-ciri:
a)
Tubuhnya
ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk
b)
Memiliki
tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo
Amphisbaenia, dan beberapa spesies Ordo Lacertilia.
c)
Perkembangbiakan
ordo squamata secara ovovivipa atau ovipar dengan vertilisasi internal.
d) Rahang bawahnya yang bersatu pada rahang atas pada bagian yang
disebut satura.
c.
Habitat
Reptil
Jenis-jenis
reptil dapat hidup di laut, perairan tawar, gurun, bahkan pegunungan.
Penyebaran reptil sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang mencapai daerah tersebut
(Halliday dan Adler, 2000). Satwa Testudines dibedakan menurut habitatnya.
Penyu hidup di laut dan hanya naik ke pantai untuk bertelur. Kura-kura dan
labi-labi terdiri dari jenis akuatik dan semi-akuatik yang hidup pada daerah
perairan tawar. Baning atau kura-kura darat hidup sepenuhnya di darat (Halliday
dan Adler, 2000).[13]
d.
Perkembangbiakan
Reptil
Jantan
a) Memiliki
alat kelamin khusus : hemipenis
b) Sepasang
testis
c) Memiliki
epididimis
d) Memiliki
vas deferens
Betina
a) Memiliki
sepasang ovarium
b) Memiliki
saluran telur (oviduk)
c) Berakhir
pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular
dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil
yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau
kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh
dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di
dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil
jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang
saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari
epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis.
Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok
hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah
dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang
telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan
mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada
kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan
ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang
berlimpah.[14]
e.
Peranan Reptil
Beberapa
Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus,
bengkarung memakan serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging
kura-kura, dan telur penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia
sebagai bahan obat-obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular
memangsa hewan ternak dan ular berbisa dapat membunuh manusia.[15]
5. Mammalia
a.
Karakteristik
Mammalia
Mamalia adalah hewan berdarah panas yang
menyusui anaknya. Mamalia memiliki kelenjar susu. Beberapa spesies mamalia
merupakan makhluk yang paling cerdas di bumi. Umumnya badannya ditutupi kulit
yang berabut. Mamalia mengendalikan suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat di
waktu suhu panas, dan menggigil di saat merasa dingin.
Adapun
ciri-cirinya yaitu sebagai berikut:
1)
Tubuhnya tertutup
rambut. ada yang tebal, ada yang tipis
2)
Terdapat kelenjar
keringat, kelenjar lemak, dan kelenjar susu
3)
Berdarah panas (bersuhu
tubuh tetap)
4)
Bernapas menggunakan
paru-paru
5)
Berkembang biak dengan
cara melahirkan
6)
Memiliki kelopak mata dan
daun telinga
7)
Mulutnya memiliki
rahang yang ditumbuhi gigi-gigi
8)
Pembuahan terjadi di
dalam tubuh betina[16]
b. Klasifikasi Mammalia
1)
Sub-kelas
prototheria
Ordo Monotremata (Mammalia berparuh dan berkloaka)
Ciri-cirinya:
a) Tengkorak monotremata hampir mirip burung dalam Penampakannya.
b) Rostrum panjang dan penampakan luar mulus.
c) Monotremata modern tidak bergigi pada saat
dewasa.
d) Sutura sulit dilihat.
e) Rostrum naik, mirip paruh dan tertutup dengan
kulit.
f) Tidak ada tulang lacrimal.
g) Memiliki rambut (tapi tanpa vibrissae).
h) Jantung empat ruang, tulang dentari tunggal,
tidak tulang telinga tengah.
i) Kemampuan menghasilkan susu.
j) Satu-satunya hewan bertelur.
k) Mempunyai Kloaka.
l) Tidak mempunyai uterus dan vagina.
Gambar 17: Ornithorynchus amatinus
(platiphus/cungur bebek)
2) Sub-kelas Allotheria (sudah punah)
3) Sub-kelas theria
Ciri-cirinya:
a)
Mamalia betina memiliki marsupium (kantong perut).
b)
Memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor yang dapat
c)
memegang dan biasa digunakan untuk membantu
d) berpegangan pada waktu memanjat pohon yang
tinggi.
e)
Warna bulu kulitnya bervariasi dari putih bersih hingga coklat muda dan
kuning kecokelatan.
f)
Memiliki
rambut-rambut halus pendek.
g)
Uterus dan vaginanya berjumlah dua.
h)
Tidak
memiiki plasenta.
4)
Eutheria
Ciri-cirinya: Mamalia berplasenta, masa kehamilannya lama dibanding Marsupialia, vagina hanya satu.
Dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu:
a)
Ordo Insectivora (Mammalia pemakan insekta),
contoh: Crocidura mutina (tikus
cerurut)
Gambar
19: contoh: Crocidura mutina
b)
Ordo Dernopetra (Mammalia bersayap kulit)
contoh : Gakopithecus sp
c)
Ordo Chiroptera (Mammalia bersayap tangan)
contoh: Megachliroptera sp (kelelawar)
d)
Ordo Edentata
Contoh: Bradypus sp (Kukang)
e)
Ordo Rodentia (Mammalia pengerat),
Contoh: Marmut
Contoh: Canis familiaris (anjing)
g)
Ordo Lagomorpha
Contoh : Lupus sp
(kelinci)
h) Ordo Cataceae (Paus)
Contoh: Balaenoptera
musculus (Paus)
i)
Ordo Turbulidentata
Contoh: Orycpus sp
j)
Ordo Ungulata
Gambar 25: Babi
k)
Ordo Ruminantia
Contoh: Camerus dromedaricus (Unta)
l)
Perissodactyla (Mammalia
berjari ganjil)
Contoh: Tapirus indicus
(tapir)
m)
Ordo Probosceida (Mammalia berprobosis),
Contoh: Elephans indicus
(gajah)
n)
Ordo Sirenia (sapi laut),
o)
Ordo Hyracoidea
Contoh : Procavia (hyrax) sp
p)
Ordo Primata
Contoh : Gorila
c. Habitat Mammalia
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat
teresterial sampai habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai
dari kutub sampai ke kawasan tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia teresterial
dapat menempati tipe habitat yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan
seperti kawasan pertanian, perkebunan, gua dan padang rumput (Alikodra, 1990). Kebanyakan
jenis mamalia di Indonesia hidup di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak
lebih sedikit spesies di hutan rawa dan hutan kerangas.[17]
d. Perkembangbiakan
Mammalia
Kelamin terpisah, fertilisasi internal.
Lubang genital dan anus terpisah. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi berupa
penis. Testis menghasilkan spermatozoid dan berada pada saku skrotum. Ovum
sangat kecil. Perkembangan embrio terjadi dalam uterus; menempel pada dinding
rahim (uterus) dengan perantara tali pusat dan plasenta.[18]
e. Peranan Mammalia
Peranan Menguntungkan:
a)
Sebagai Makanan (contoh : Sapi dan Kambing)
b)
Sebagai
Minuman (contoh : Susu Sapi dan Susu Kuda)
c)
Sebagai
Hewan Peliharaan (contoh : kelinci , anjing dan kucing).
d) Sebagai
Hiasan (contoh : ikan untuk penghias aquarium).
Peranan merugikan:
a)
Memangsa
ternak.
b)
Memakan
buah-buahan
DAFTAR PUSTAKA
Albert.
2011. Amfibi. [Online]. Tersedia: http: // albertosouza47. blogspot.com/ 2011 / 03 / amfibi.
html. Diakses pada
tanggal 12 Mei 2014
Agustina.
2013. Manfaat Reptil Bagi Manusia
Beberapa Reptilia Bermanfaat. [Online]. Tersedia: http://ristagustina.wordpress.com/2013/06/27/manfaat-reptil-bagi-manusiabeberapa-reptilia-bermanfaat-dalam/. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim.
Mammalia. [Online]. Tersedia: http :// www. scribd. com/ doc/ 45029576/ BAB-I- Mamalia. Diakses
pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim.
Kelas Aves. [Online]. Tersedia: http://emge89.mywapblog.com/kelas-aves.xhtml. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Anonim.
2011. Hewan Vertebrata dan Peranannya. [Online]
Tersedia: . http://ilmupengetahuan-biologi.blogspot.com/2011/12/hewan-vertebrata-dan-peranannya_18.html. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Anonim.
Pengertian Amfibi. [Online]. Tersedia:
http: // www. satwa.net/ 160 / pengertian- amfibi.html Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim.
Amfibi. [Online]. Tersedia: http://www.htysite.com/p%20amfibi.htm. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Anonim.
Perkembangbiakan Pada Reptil. [Online].
Tersedia: http:/ / id. shvoong. com/ exact- sciences/ biology /2311623
- perkembangbiakan-pada-reptil / . Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Asnani.
2009. Mammalia. [Online]. Tersedia: http: // diajengasnani. blogspot. com / 2009 / 04 /mamalia.
html. Diakses pada
tanggal 12 Mei 2014
Devia.
Pisces. [Online]. Tersedia: http://devia.site90.net/pisces.html. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Fanfan.
2012. Makalah Reptilia. [Online]. Tersedia:
http : // rifanifanfan. blogspot. com / 2012/ 11/ makalah-
reptilia. html. Diakses
pada tanggal 12 Mei 2014
Guru.
2008. Mengenal Vertebrata. [Online]. Tersedia:
http: // gurungeblog. wordpress.com/ 2008/ 11/13/ mengenal-vertebrata. Diakses
pada tanggal 12 Mei 2014
Larasati,
Putri. Klasifikasi Amfibi. [Online].
Tersedia: http: // www. slideshare. net/ putrilarasati1 / klasifikasi
- amfibi. Diakses pada
tanggal 12 Mei 2014
Lily.
2013. Alat Perkembangbiakan Katak Amfibi.
[Online]. Tersedia: http://lilyistigfaiyah.blogspot.com/2013/alat-perkembangbiakan-katak-amfibi.html=1. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Patalogy.
2009. Sistem Reproduksi Pada Ikan Pisces.
[Online]. Tersedia: http://patology.wordpress.com/2009/05/23/sistem-reproduksi-pada-ikan-pisces/. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Science.
2014. Klasifikasi Filum Chordata dan
Kelompok Pisces. [Online]. Tersedia: http: // sciencebooth. com/ 2014/ 01/ 27/ klasifikasi-filum-chordata-dan-kelompok-pisces/. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Shvoong.
Ciri-ciri dan Klasifikasi. [Online]. Tersedia:
http : // id. shvoong. com/ exact-sciences/biology/2197707-ciri-ciri-dan-klasifikasi-hewan/#ixzz31MQPRzav. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
Wikipedia.
Binatang Menyusui. [Online]. Tersedia:
http: // id.wikipedia.org / wiki/ Binatang_menyusui . Diakses pada tanggal 12 Mei 2014
Wikipedia. Vertebrata. [Online]. Tersedia: http: // id. wikipedia. Org / wiki / Vertebrata. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014
[1]
http://id.wikipedia.org/wiki/Vertebrata
[2]
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2197707-ciri-ciri-dan-klasifikasi-hewan/#ixzz31MQPRzav
[3]
http://devia.site90.net/pisces.html
[4]
http://patology.wordpress.com/2009/05/23/sistem-reproduksi-pada-ikan-pisces/
[5]
http://emge89.mywapblog.com/kelas-aves.xhtml
[6]
http://reniwidyastuti68.blogspot.com/2013/05/sistem-reproduksi-aves_14.html
[7]
http://ilmupengetahuan-biologi.blogspot.com/2011/12/hewan-vertebrata-dan-peranannya_18.html
[15] http://ristagustina.wordpress.com/2013/06/27/manfaat-reptil-bagi-manusiabeberapa-reptilia-bermanfaat-dalam/