MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISTEM SARAF
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran
Dosen Pembimbing :Eka Fitriah S.Si., M.Pd
Oleh Kelompok 2:
1.
Fatikah
Rahma Dewi (14111610017)
2.
Helmi
Apriliyatmi (14111610109)
3.
Juita
Ratnasari (14111620078)
4.
Khulaelatur
Roihah (14111610027)
5.
Maya
Febriani (14111620082)
6.
Muzdalifah
Syahroni (14111620083)
7.
Naela
Husna Nafila (14111610036)
Kelas Biologi
B/6
KEMENTERIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATICIREBON
2014
MODUL
SISTEM SARAF
Standart kompetensi :
3. Menjelaskan struktur, fungsi dan
kelainan pada sistem saraf serta implikasinya pada saling temas.
Kompetensi Dasar :
3. 6 Menjelaskan
keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelaian/ penyakit yang
dapat terjadi pada sistem saraf.
Indikator:
1.
Membuat charta struktur dan
fungsi susunan sel syaraf.
2.
Menjelaskan proses bekerjanya sel-sel
saraf.
3.
Mengenali berbagai
gangguan/penyakit/kelain-an dan penyebabnya yang berkaiktan dengan sistem syaraf.
4.
Menjelaskan cara
mencegah/menghindari gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem
saraf.
SISTEM SARAF
A.
Sel Saraf
Sistem saraf dibangun oleh sel-sel saraf. Sel saraf atau neuron merupakan
sebuah sel dengan struktur yang khas. Untuk mendukung kinerja menyampaikan
sinyal ke sel lainnya, sel neuron membentuk sebuah juluranjuluran sitoplasma
yang disebut dendrit. Dendrit
inilah yang menjadi perantara bagi pergerakan sinyal dari organ reseptor ke
pusat pengolahan saraf.
Sebuah sel saraf terdiri atas dendrit, selubung mielin, nodus Ranvier, sel
Schwann, badan sel, dan inti sel. Akson
(neurit) merupakan bagian
sel saraf yang merupakan perpanjangan dari sitoplasma dalam bentuk tunggal.
Akson dibungkus oleh sebuah lapisan lemak yang disebut selubung mielin.
Selubung mielin adalah bagian khusus dari membran plasma sel aksesoris neuron
yang disebut sel Schwann.
Berdasaran fungsinya sel saraf dapat dibedakan atas sel saraf sensorik (saraf aferen), sel saraf motorik (saraf eferen), dan sel saraf interneuron (saraf konektor,
asosiasi, atau ajustor). Berdasarkan
strukturnya, sel saraf dibedakan atas neuron
bipolar, neuron unipolar,
dan neuron multipolar (Guttman,
1999: 875). Neuron bipolar memiliki
dua juluran dari badan selnya, menjadi dendrit dan akson. Neuron unipolar memiliki satu juluran dari
badan sel yang bercabang menjadi dendrit
dan akson. Adapun neuron multipolar memiliki banyak juluran dendrit dari badan selnya dan memiliki satu
juluran akson .
- Susunan Saraf Manusia
a.
Sistem Saraf Pusat
Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
1)
Otak
Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak
belakang.
a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
Otak besar merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume
seluruh bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam
penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian
tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri
dan otak kanan.
Talamus mengandung badan
sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar. Talamus memilih data
menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal sentuhan dari tangan. Talamus
juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya. Setelah itu
talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk
diterjemahkan dan ditanggapi. Hipotalamus mengontrol kelenjar hipofisis
dan mengekspresikan berbagai macam hormon. Hipotalamus juga dapat mengontrol
suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual.
Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena dapat dipengaruhi
oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin dan kokain. Beberapa
bagian dari hemisfer (belahan) mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang
masuk. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Temporal, berperan dalam mengolah informasi suara.
(2) Oksipital, berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari
penglihatan.
(3) Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta
berhubungan dengan pengenalan posisi tubuh.
(4) Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan
perencanaan kegiatan manusia
b) Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam
sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat
pengaturan refleks pupil pada mata. Pada bagian ini, banyak diproduksi neurotransmitter
yang mengontrol pergerakan lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini,
orang akan mengalami penyakit parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak
tengah banyak menghasilkan neurotransmitter dopamin.
c) Otak belakang
Otak belakang tersusun atas otak
kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli. Otak kecil akan
mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan
penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak
kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor
dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh.
Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian
otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan
antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula oblongata.
Batas antara medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena
itu, medula oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.
B.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang merupakan salah satu bagian dari sistem saraf pusat
manusia yang menghubungkan sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat di otak.
Sumsum tulang belakang pada laki-laki umumnya mempunyai panjang sekitar 45 cm,
sedangkan pada wanita adalah 43 cm. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh
bagian-bagian tulang belakang, yaitu tulang serviks, toraks, lumbar, dan sakral. Setiap bagian tulang tersebut mempunyai dua fungsi jenis
saraf dalam tubuh yang berlainan. Selain berfungsi menghubungkan impuls ke
otak, sumsum tulang belakang berperan juga dalam mekanisme pergerakan refleks.
Ada 31 pasang saraf di tulang belakang yang tersebar mulai dari tengkorak
hingga tulang ekor. Sel saraf tulang belakang terdiri atas bagian akar ventral
dan akar dorsal. Sementara itu, sel saraf lainnya di tulang belakang hanya
berfungsi sebagai sel saraf penghubung (interneuron).
a.
Sistem Saraf Tepi (Sistem Saraf Perifer)
Sistem saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat
pengatur. Sistem saraf tepi pada
dasarnya terdiri dari lanjutan sel saraf. Sel-sel saraf ini berfungsi membawa
impuls saraf atau rangsang saraf menuju dan dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan menjadi:
1)
Sistem saraf
aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf pusat.
2)
Sistem saraf
eferen, membawa impuls saraf pusat ke efektor.
Susunan saraf tepi berdasarkan asalnya dibedakan menjadi saraf sumsum
tulang belakang (spinal) dan saraf otak (kranial).
1)
Saraf sumsum
tulang belakang (spinalis), yaitu saraf yang berjumlah 31 pasang saraf,
memiliki ciriciri sebagai berikut.
a)
Merupakan
gabungan antara saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorik yang
keluar dari akar ventral.
b)
Merupakan
lanjutan dari sumsum lanjutan (medula oblongata) hingga vertebrae lumbalis
kedua. Saraf ini (nervi spinalis) berasal dari sumsum tulang belakang yang
berwarna kelabu yaitu substansi grissea.
2)
Saraf otak
(kranial), yaitu saraf yang berjumlah 12 pasang dan meliputi beberapa saraf
yang terlihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Jenis Saraf yang Terdapat pada Saraf Otak (Kranial)
Tabel 2. Jenis Saraf yang terdapat pada saraf spinal.
Dapatkah Anda menghentikan detak jantung Anda untuk beberapa saat? Atau,
dapatkah Anda memaksa kulit agar berkeringat pada saat hawa dingin, tanpa
melakukan kegiatan yang menguras tenaga? Beberapa hal tersebut adalah salah
satu contoh kerja pada saraf otonom.
Saraf yang mengendalikan gerak organ-organ dalam (visceral) secara otomatis
disebut saraf otonom. Gerak organ dalam meliputi gerak organ jantung, otot
polos, pupil,mengembang dan mengerutnya pembuluh darah, serta sekresi enzim dan
keringat.
Terdapat dua macam saraf otonom yaitu:
1) Saraf simpatetik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang
(medula spinalis) di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik umumnya berfungsi
memacu atau mempercepat kerja organ-organ tubuh.
2) Saraf parasimpatetik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan
(medula oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan
post-ganglion. Fungsi saraf parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ
tubuh.
Anda telah mengetahui bahwa rangsang
yang diterima sel saraf dapat berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh.
Rangsang yang merambat disebut impuls. Perhatikan Gambar 9.5. Impuls diterima
oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel saraf.
Saat impuls sampai pada akson, impuls akan diteruskan ke dendrit neuron lain.
Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila
tidak ada rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam
keadaan ini saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan
positif karena kelebihan kation atom Na+ . Membran dalam sel saraf bermuatan
negatif karena banyak ion K+ yang keluar akson. Keadaan seperti ini disebut
polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran pompa Na – K dan sifat
membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang permeabel terhadap
Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karenasifat membran akson yang
permeabel terhadap K, maka K+ dapat keluar lagi. Jika terjadi rangsang kuat,
permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah.
Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang disebut depolarisasi.
Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang hingga menyebabkan rantai
reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls
berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa
pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut
waktu refraktori.
Proses penghantaran impuls yang kedua adalah penghantaran impuls antarsel
saraf. Perhatikan gambar berikut.
Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut
sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang
disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran
pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang. Membran
pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain.
Permukaan dendrit neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran
post-sinapsis sebagai penerima rangsang. Di antara kedua membran tersebut
terdapat suatu celah yang disebut celah
sinapsis. Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan
mengeluarkan neuro hormon yang disebut juga neurotransmiter.
Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron
yang lain. Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin,
serotonin, dan dopamin. Keduanya merupakan neurotransmiter yang terdapat di
seluruh sistem saraf. Jika impuls tiba di tombol membran pre-sinapsis, akan
terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca 2+ .
Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran
pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke celah sinapsis.
Neurotransmiter ini membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah
menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter dihidrolisis oleh enzim yang
dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya asetilkolinesterase. Jika
neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa
hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan
lagi. Simaklah penghantaran impuls antarsel saraf pada Perhatikan Gambar 9.6
pada halaman sebelumnya. Apabila tubuh Anda mendapatkan rangsang dari luar,
dengan melakukan 2 macam proses penghantaran tersebut, impuls akan melalui
jalur perjalanan sebagai berikut untuk menanggapinya.
Selain gerakan melalui jalur itu, ada juga gerakan yang melalui jalur
perjalanan berbeda yang disebut gerak refleks. Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak.
Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran. Gerak ini berguna untuk mengatasi kejadian
tiba-tiba misalnya menarik kaki dengan segera setelah menginjak puntung rokok
yang masih menyala. Jalur perjalanan gerak refleks sebagai berikut.
Berdasarkan tempat konektornya, refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks
spinalis dan refleks kranialis.
a. Refleks tulang belakang (refleks spinalis) yaitu jika konektor terdapat di
sumsum tulang belakang. Contoh: gerakan menarik tangan saat menyentuh benda
panas atau kaki terkena duri. Perhatikan Gambar 9.7.
b. Refleks otak (refleks kranialis) yaitu jika konektornya terdapat di otak.
Contoh: gerakan mata terpejam karena kilat.
LEMBAR KERJA SISWA
I.
Soal
Pilihan Ganda
1. Bagian sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls ke
badan sel adalah ....
a. neurit c. inti
badan sel
b. dendrit d. sinaps
2. Bagian sel
saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah ....
a. selaput myelin c.
nodus ranvier
b. sel Schwann d.
inti sel Schwann
3. Sistem saraf pusat terdiri atas ....
3. Sistem saraf pusat terdiri atas ....
a. otak dan
serabut saraf
b. otak dan sumsum
tulang belakang
c. serabut saraf
dan sumsum tulang belakang
d.otak kecil dan
sumsum tulang belakang
4.
Jalan impuls pada
gerak refleks adalah ....
a. reseptor –
saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – efektor
b. interneuron –
saraf pusat – saraf motorik
c. efektor – saraf
pusat – reseptor
d. saraf sensorik
– interneuron – saraf pusat
5. Berikut ini adalah fungsi dari sistem saraf simpatik, kecuali…
5. Berikut ini adalah fungsi dari sistem saraf simpatik, kecuali…
a. menurunkan sekresi ludah c. memperbesar pupil
b. mempercepat
denyut jantung d. meningkatkan
sekresi empedu
6. Memukul nyamuk yang menempel di tangan kita merupakan
gerak yang jalan rangsangnya secara berurutan adalah …
a. saraf
sensorik – rangsang – konduktor – saraf motorik – gerak
b. saraf sensorik
– rangsang – otak – saraf motorik – gerak
c. rangsang –
saraf sensorik – konduktor – saraf motorik – gerak
d. rangsang –
saraf sensorik – otak – saraf motorik – gerak
7. Bagian otak besar yang berfungsi mengatur gerakan anggota
tubuh sebelah kanan adalah....
a. otak kanan c.
otak kiri
b. otak tengah d.
sumsum lanjutan
8. Kegiatan sehari-hari seperti berbicara, berpikir, dan
bergerak dikendalikan oleh .....
a. serebelum c. medula
spinalis
b. serebrum d. medula
oblongata
9. Sumsum lanjutan (medula oblongata) pada manusia berfungsi
sebagai ....
a. pusat refleks
pernapasan, gerakan tangan dan kaki.
b. pusat refleks
pernapasan dan denyut jantung.
c. pusat refleks
keseimbangan tubuh dan refleks gerak kaki.
d. pusat
berbicara, gerak dan berpikir.
10. Pada saat perut dalam kondisi kenyang, aliran darah ke
usus meningkat. Meningkatnya aliran darah ke usus dipacu oleh saraf ....
a. parasimpatik c.
motorik
b. simpatik d.
sensorik
11. Kecepatan jalannya impuls pada akson ditentukan oleh ....
a. panjang akson c.
nodus Ranvier
b. diameter akson d.
selubung mielin
12. Antara sel saraf yang satu dengan yang lain dihubungkan
oleh sinapsis. Komunikasi antar sel saraf melalui sinapsis tersebut berlangsung
secara ....
a. elektrik
menggunakan ion
b. kimiawi
menggunakan hormon
c. kimiawi
menggunakan neurotransmitter
d. langsung dari
membran ke membran yang melekat
13. Bagian dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan
impuls dari saraf pusat ke efektor adalah ....
a. neuron sensorik c. neuron konektor
b. neuron motorik d. neuron adjustor
14. Gerak refleks buang air kecil dikendalikan oleh sistem
saraf bagian ....
a. otak besar c.
otak tengah
b. otak kecil d.
sumsum tulang belakang
15. Denyut jantung dan pernapasan menjadi cepat pada waktu
berolahraga. Setelah beristirahat, denyut jantung dan pernapasan akan normal
kembali karena peranan ....
a. saraf simpatik c.
sumsum tulang belakang
b. saraf
parasimpatik d.
sumsum lanjutan
16. Pada bagian otak besar (cerebrum) yang merupakan pusat
pendengaran dan pengecap terletak pada bagian ....
a. depan c.
pelipis
b. belakang d.
ubun-ubun
17. Dalam sebuah akson, impuls saraf biasanya akan bergerak
....
a. ke kedua arah c.
menjauhi badan sel
b. menuju ke badan
sel d. diam
ditempat
18. Sistem saraf simpatik menjadi paling aktif ketika
seseorang ....
a. mencerna
makanan yang banyak c. memulihkan
diri dari sakit
b. dalam
pertandingan atletik d.
menuliskan definisi biologi
19. Bagian otak apakah yang tidak berfungsi dengan benar jika
impuls saraf tidak dapat bergerak dari bagian otak sebelah kanan ke bagian otak
sebelah kiri ....
a. serebrum c.
hipotalamus
b. serebelum d.
korpus kalosum
20. Karena luka di kepala, kemampuan seorang pasien untuk
bernapas menjadi terganggu. Dimanakah kemungkinan letak lukanya?
a. ser ebrum c.
medula oblongata
b. serebelum d.
hipotalamus
II.
Essay
1.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebutkan bagian-bagian yang telah diberi nomor bagian pada gambar di atas!
Sebutkan bagian-bagian yang telah diberi nomor bagian pada gambar di atas!
2.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus
dimiliki oleh sistem saraf, yaitu reseptor, penghantar impuls dan efektor. Jelaskan
perbedaanya!
3.
Menurut fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam
yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi.
yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi.
4.
Kadang
kita mengalami kaget sehingga terjadi gerak reflek pada tubuh kita.
Bagaimanakah alur gerak refleks tersebut
5.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika Andi sedang bermain dia dengan sadar menendang bola. Jelaskan teori gerakan sadar ini dalam sistem koordinasi tubuh kita!
Jika Andi sedang bermain dia dengan sadar menendang bola. Jelaskan teori gerakan sadar ini dalam sistem koordinasi tubuh kita!
daftar pustakanya mana ya
BalasHapus