Pengembangan
kemampuan siswa dalam bidang sains merupakan salah satu kunci keberhasilan
dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Untuk kepentingan itu, proses
pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan mengutamakan penyelesaian
materi pelajaran harus diubah menjadi proses pembelajaran yang lebih bermakna
dan menyenangkan. Salah satu media yang sering digunakan oleh guru biologi
adalah media gambar. Menurut Susilana (2007) media pembelajaran mempunyai
berbagai manfaat, diantaranya memperjelas pesan agak tidak terlalu verbalistis,
mengatasi keterbatasan daya indera, menimbulkan semangat belajar, serta
memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Metode
permainan dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan perkembangan kognitif dan
sosial, tetapi juga mengembangkan bahasa, emosi, disiplin dan kreativitas.
Melalui bermain, perkembangan sosial siswa dapat berkembang, seperti belajar
berkomunikasi, mengorganisasi peran, menghargai orang lain dan menaati
peraturan (Rahmatina, 2007). Permainan call cards merupakan salah satu media
pembelajaran. Media ini merupakan penggabungan dari media gambar, bertujuan
mempermudah memahami istilah biologi dan didesain menjadi permainan yang
kompetitif dan menyenangkan.
A. Mengetahui pengaruh permainan call cards terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran biologi pada pokok bahasan Plantae.
B. Mengetahui pengaruh permainan call cards terhadap aktivitas
pembelajaran biologi pada pokok bahasan Plantae.
KAGIATAN
1
Tumbuhan digolongkan ke dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom Plantae. Tumbuhan memiliki karakteristik istimewa, di antaranya adalah kemampuannya untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses pengubahan karbon dioksida dan air melalui bantuan matahari untuk membentuk senyawa karbohidrat yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi ini.
Kingdom
Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain
itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. Terdapat ciri khas pada sel
kingdom Plantae yang tidak dimiliki oleh sel kingdom Animalia. Ciri tersebut
adalah adanya dinding sel yang tersusun atas selulosa. Anggota kingdom Plantae
memiliki klorofil, yaitu zat hijau daun yang berfungsi dalam proses
fotosintesis. Adakah kingdom lain yang memiliki klorofil?
Kingdom
Plantae memiliki anggota yang bermacam-macam, ada yang merupakan tumbuhan air
dan tumbuhan darat. Anggota kingdom ini dapat beradaptasi terhadap
lingkungannya dengan baik. Agar lebih memahami ciri-ciri kingdom Plantae,
perhatikan Tabel berikut.
Tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan
tidak berpembuluh (nontracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (tracheophyta).
Tumbuhan tidak berpembuluh hidup di antara habitat air dan darat. Adapun
tumbuhan berpembuluh memiliki struktur yang telah teradaptasi sempurna dengan
habitat darat. Menurut Campbell (1998: 550), anggota kingdom Plantae dapat
diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:
1. Tumbuhan
tidak berpembuluh
a.
Bryophyta
b.
Hepatophyta
c.
Anthocerophyta
2. Tumbuhan
berpembuluh
a.
Psilophyta
b.
Lycophyta
c.
Equisetophyta (Sphenophyta)
d.
Pterophyta
e.
Pinophyta (Coniferophyta)
f.
Cycadophyta
g.
Ginkgophyta
h.
Gnetophyta
i.
Anthophyta
Ketika
kalian berada di daerah pegunungan atau batu-batuan yang ada di sungai atau di
tembok-tembok di dekat sumur rumah kalian sering kalian temukan tumbuhan yang
berwarna hijau, hidup menempel. Tumbuhan tersebut adalah Bryophyta (tumbuhan lumut).
Ciri-ciri
Bryophyta
Bryophyta
berasal dari bahasa Yunani, kata bryum
yang berarti lumut dan phyta artinya adalah
tumbuhan. Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri:
a.
Memiliki
habitat di daerah yang lembap.
b.
Tumbuhan
lumut merupakan peralihan dari thallophyta ke cormophyta, karena tumbuhan lumut
belum memiliki akar sejati.
c.
Akar
pada tumbuhan lumut masih berupa rhizoid, selain itu tumbuhan ini belum
memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan floem, sehingga untuk mengangkut zat
hara dan hasil fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada.
d.
Tumbuhan
lumut memiliki klorofil atau zat hijau daun sehingga cara hidupnya
fotoautotrof.
e.
Tumbuhan
lumut dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan
spora haploid dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet
betina.
f.
Dalam
siklus hidupnya atau metagenesis tumbuhan lumut, akan didapati fase gametofit,
yaitu tumbuhan lumut sendiri yang lebih dominan dari fase sporofit, yaitu
sporogonium.
Klasifikasi
Bryophyta
Divisio
tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
a.
Musci (lumut daun)
Disebut
lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya
masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga
paling banyak dikenal. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum,
Furaria, Pogonatum cirratum, dan Sphagnum.
b. Hepaticae (lumut hati)
Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan
betina, secara
aseksual dengan pembentukan gemmae. Contohnya adalah Marchantia polymorpha.
Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi
sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contohnya adalah Anthoceros leavis.
Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Lumut
Pada tumbuhan lumut, proses reproduksi baik secara seksual dan aseksual berlangsung
melalui suatu proses yang disebut sebagai metagenesis. Dalam metagenesis, terjadi pergiliran
keturunan antara generasi
sporofit (2n) dan generasi gametofit (n).
Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang
sesuai, maka spora tadi
akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tadi akan segera tumbuh menjadi
tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium
yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu
arkegonium yang akan menghasilkan ovum.
Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid
dengan ovum maka akan
terbentuk zigot, zigot tadi akan segera berkembang menjadi sporogonium yang akan
menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta
tumbuh lagi menjadi protonema.
Siklus akan berjalan seperti semula.
Peranan
Tumbuhan Lumut dalam Kehidupan
Dalam kehidupan, tumbuhan lumut
juga memiliki manfaat, diantaranya adalah:
a. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan
tumbuhan perintis karena dapat
melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
b. Lumut dapat menyerap air
yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
c. Lumut jenis Marchantia
polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
d. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan
pengganti kapas untuk
industri tekstil.
Tumbuhan paku atau Pterydophyta
tergolong tumbuhan Cormophyta kaena sudah memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Tumbuhan paku memiliki cara hidup yang bemacam-macam, ada yang
saprofit, epifit, hidup di tanah, atau di air. Tumbuhan ini juga mengalami
metagenesis seperti lumut tetapi bebeda pada fase yang dominant. Pada tumbuhan
paku fase yang lebih dominan adalah pada fase sporofit dibandingkan dengan
gametofit sehingga tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan fase
sporofit.
Pada umumnya, tumbuhan paku banyak hidup pada tempat lembap sehingga
disebut sebagai tanaman higrofit. Pada hutan-hutan tropik dan subtropik,
tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, tersebar mulai
dari tepi pantai sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada yang hidup di
sekitar kawah gunung berapi.
Karakteristik Tumbuhan Paku
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
Karakteristik Tumbuhan Paku
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
b. Embrio multiseluler yang terdapat
di dalam arkegonium,
c. Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
d. Sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan
zat-zat mineral dari dalam tanah,
e. Struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
f. Akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung
dilindungi kaliptra
g. Batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena
terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
h. Daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung.
Berdasarkan
bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
- Daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti
rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum
memperlihatkan diferensiasi sel.
- Daun makrofil (daun besar), ukurannya besar,
bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah
terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
- Daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis
- Daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai
penghasil spora.
- Spora dibentuk di dalam sporangium (kotak
spora) yang terkumpul di dalam suatu badan yang disebut sorus yang
terletak di bawah permukaan daun sporofil, berupa bintik-bintik kuning,
cokelat, atau cokelat kehitaman. Swaktu masih muda, sorus dilindungi oleh
selaput tipis yang disebut indisium.
Reproduksi Tumbuhan Paku
Reproduksi tumbuhan paku berlangsung secara
metagenesis. Reproduksi vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh
tumbuhan paku. Jadi, tumbuhan paku merupakan tumbuhan dalam fase sporofit
(penghasil spora). Reproduksi generatif terjadi melalui peleburan antara
spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium. Jadi, protalium yang
berbentuk talus merupakan fase gametofit (penghasil gamet).
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakn atas 3 golongan, yaitu:
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakn atas 3 golongan, yaitu:
a. Paku homospora
(isospora), yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam ukuran
spora. Contoh: Lycopodium sternum
(paku kawat).
b. Paku
heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora
yang berlainan yaitu mikrospora (berkelamin jantan yang berukuran kecil) dan
makrospora (spora berkelamin betina yang berukuran besar). Contohnya adalah
Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane).
c. Paku peralihan,
yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran
sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya. Satu berjenis kelamin jantan dan yang
lain berjenis kelamin betina. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor
kuda).
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Berdasarkan tingkat perkembangannya, tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu:
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Berdasarkan tingkat perkembangannya, tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu:
- Subdivisi Psilopsida
Subdivisi Psilopsida merupakan jenis tumbuhan paku
sederhana dan hanya memiliki dua genus yang hidup tersebar luas di daerah
tropik dan subtropik. Termasuk tumbuhan paku homospora dan sudah hampir punah.
Pada generasi sporofit, jenis tumbuhan paku ini mempunyai ranting yang
bercabang-cabang dan tidak memiliki akar dan daun. Sebagai pengganti akar,
jenis tumbuhan paku ini memiliki akar yang diselubungi rambut-rambut kecil yang
disebut rizoid dan belum memiliki jaringan pengangkut. Contohnya adalah
Psilotum nudum.
- Subdivisi Lycopsida
Disebut sebagai paku kawat atau paku rambut.
Anggota kelompok ini memiliki daun kecil-kecil dan tidak bertangkai. Tumbuhan
paku ini termasuk paku yang hterspora. Hidup sebagai epifit di daerah tropis.
Contohnya adalah Lycopodium cernuum (paku kawat) dan Selaginella (paku rane).
- Subdivisi Sphenopsida
Dikenal sebagai paku ekor kuda dengan sporofit yang
cukup mencolok. Gametofitnya berkembang dari spora berukuran sangat kecil,
dapat berfotosintesis serta hidup secara bebas. Spora haploid dihasilkan di
dalam sporangium secara meiosis. Sphenopsida termasuk paku peralihan. Umumnya
memiliki batang bercabang dan beruas-ruas. Daunnya kecil seperti selaput halus,
tunggal dan tersusun melingkar. Batangnya berwarna hijau yang mengandung
klorofil untuk fotosintesis. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor
kuda).
- Subdivisi Pteropsida
Dikenal sebagai pakis menurut pengertian kita
sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan subtropis. Memiliki
daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya dan dibedakan
menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan pembuluh dan mikrofil
yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan
pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada ujungnya dan sporangium
terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea
crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).
Manfaat Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki beberapa nilai ekonomis bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda.
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat.
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
Manfaat Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki beberapa nilai ekonomis bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda.
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat.
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
Pilihlah satu jawaban yang
paling benar dengan
memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c, d, atau e!
- Tumbuhan lumut disebut sebagai peralihan dari
tumbuhan berthallus ke tumbuhan berkormus karena . . . .
a. mengalami pergiliran keturunan
b. bereproduksi dengan spora
c. tidak berkambium
d. tidak memiliki berkas
pembuluh
e. termasuk tumbuhan tingkat
rendah
- Tumbuhan lumut yang berfungsi sebagai obat sakit
hepatitis adalah . . . .
a. Anthoceros leavis
b. Pogonatum cirhatum
c. Marchantia polymorpha
d. Polytricum commune
e. Sphagnum squarossum
- Pada tumbuhan paku, daun yang berfungsi
menghasilkan spora adalah . . . .
a. Tropofil
b. Makrofil
c. Sporofil
d. Mikrofil
e. Sporofit
- Suatu tumbuhan dengan ciri-ciri memiliki akar
tunggang, bercabang, daun umumnya sempit dan kaku, serta memiliki strobilus. Dari ciri-ciri yang ada tergolong tumbuhan . . . .
a. Pterydophyta
b. Gymnospermae
c. Bryophyta
d. Dycotiledoneae
e. Angiospermae
- Suatu tumbuhan dengan ciri-ciri berkayu, daun
majemuk, dan bunga dengan mahkota seperti kupu-kupu termasuk . . . .
a.
Orchidaceae
b.
Rubiaceae
c.
Myrtaceae
d.
Arecaceaew
e. Papilionaceae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar