MODUL PEMBELAJARAN
BIOTEKNOLOGI
BERBASIS BIOENTERPRENEURSHIP, WHY NOT.
Disusun untuk memenuhi
salah satu tugas terstruktur
Mata kuliah : Inovasi
Pembelajaran
Dosen pengampu : Eka
Fitriah, S.Si, M.Pd
Disusun
Oleh:
Kelompok
4 (Empat)
Ainatur Rahmah (14111620060)
Ajie Saefudin (14111621336)
Dede sri Mulyati (14111610009
)
Sofiyatullaeliyah (14111610056)
IPA Biologi C/VI
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
MODUL
PEMBELAJARAN
BIOTEKNOLOGI
BERBASIS BIOENTERPRENEURSHIP, WHY NOT.
A. Pendahuluan
Istilah
bioteknologi tidak asing lagi di telinga. Bioteknologi dapat dengan mudah
diidentifikasi dari artinya. Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio
(hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu). Artinya, ilmu
yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Dalam arti luas,
bioteknologi ialah memanipulasi organisme atau komponen organisme tersebut
untuk melakukan tugas–tugas praktis
atau menghasilkan produk yang bermanfaat.
Prinsip dasar
dari bioteknologi adalah menggunakan makhluk hidup sebagai subjek. Makhluk
hidup yang digunakan adalah sebagian besar dari golongan mikroorganisme.
Mikroorganisme yang dimaksud antara lain jamur, bakteri, dan sebagainya. Beda
mikroorganisme yang digunakan berarti produk akhir yang dihasilkan pun akan
berbeda. Produk akhir yang hasilnya memuaskan mengindikasikan bahwa metode
kerja dan mikroorganisme yang digunakan tergolong baik.
Dewasa ini,
kebutuhan manusia akan sumber daya semakin meningkat. Hal ini berdampak pada
kemajuan pengetahuan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Produk–produk
bioteknologi yang menggunakan bantuan mikroorganisme seperti roti, keju,
yoghurt, tempe, kecap, dan sebagainya tergolong bioteknologi konvensial. Namun,
karena perkembangan pemikiran dan teknologi manusia menjadikan dikenalnya
produk–produk bioteknologi modern yang dalam prosesnya
melibatkan tingkatan molekuler dalam pengerjaannya seperti DNA.
Kompetensi Inti : 1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong
royong), kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekitar dan alam serta dal am
menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, mengamalkan dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, prosedural serta kognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah,
menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah.
Kompetensi Dasar : 1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir dalam
kemampuan mengamati bioproses
2.1 Berprilaku ilmiah, teliti, tekun, jujur sesuai
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab dan peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani
dan santun dalam mengajukan pertanyaan ndan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
res ponsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi
yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dalam aspek kehidupan.
4.10. Merencanakan dan melakukan percobaan
prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untk menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dihasilkan
Tujuan Pembelajaran:
1.
Menjelaskan
konsep bioteknologi
2.
Menjelaskan sejarah bioteknologi
3.
Menjelaskan
jenis bioteknologi
4.
Menjelaskan
peranan bioteknologi
5.
Menjelaskan
konsep bioteknologi konvensional
6.
Menyebutkan
contoh bioteknologi konvensional
7.
Menjelaskan
proses bioteknologi konvensional
8.
Membimbing siswa
menjadi seorang bioenterpreneurship
9.
Menerapkan
bioenterpreneurship dalam kehidupan sehari-hari
Modul ini merupakan salah satu
media yang dapat digunakan untuk membahas mengenai bioteknologi berbasis
bioenterpreneurship.
Untuk dapat menguasai kemampuan yang telah
dijelaskan diatas, maka Anda diharapkan mengikuti petunjuk belajar
sebagai berikut:
1.
Bacalah bagian uraian dan contoh dari setiap kegiatan belajar dengan cermat sampai Anda dapat menangkap
makna dari berbagai sisi bioteknologi.
2.
Bacalah rangkuman untuk memberikan Anda
aspek–aspek dasar sebagai gambaran mengenai garis besar dari setiap kegitan
belajar.
3.
Kerjakan tes formatif yang disediakan untuk
mengukur sejauh mana pemahaman Anda mengenai materi bioteknologi. Diharapkan Anda dapat mengerjakan latihan yang telah disediakan secara mandiri untuk
kemampuan Anda mengenai materi tersebut.
4.
Bila Anda telah menjawab tes formatif,
bandingkanlah jawaban Anda dengan jawaban yang telah disediakan. Bila setelah
dihitung ternyata Anda telah mencapai tingkat penguasaan sama atau lebih besar
dari 80%, maka Anda dipersilakan untuk meneruskan ke kegiatan belajar
selanjutnya.
Selamat
belajar!
B.
Kegiatan Belajar 1
1.
Definisi Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi=penerapan)
dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip
biologi. Jadi, sebenarnya bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan
suatu ilmu terapan. Menurut Sardjoko (1991), bioteknologi adalah proses-proses
biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
Bioteknologi bisa diartikan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa
organisme sistem atau proses biologis untuk menghasilkan suatu produk yang
bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang, atau dapat dikatakan
pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk
menghasilkan produk bagi kepentingan manusia.
Agar
lebih jelas perhatikan skema pada Gambar
berikut.
Ciri-ciri
utama bioteknologi sebagai berikut:
1)
Adanya
agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan.
2)
Adanya
pendayagunaan secara teknologi dan industri.
3)
Produk
yang dihasilkan adalah hasil ekstrasi dari pemurnian.
2.
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
3.
Jenis bioteknologi
a.
Bioteknologi
tradisional
Bioteknologi
tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia
dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik.
Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia,
yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan. (Kistinnah, 2006)
1)
Pangan
Berikut
ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang pangan, antara lain sebagai
berikut.
a)
Tempe,
bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil fermentasi dari jamur Rhizopus.
b)
Tape,
bahan dasarnya singkong atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi dari Saccharomyces
cereviceae.
c)
Kecap,
bahan dasarnya kacang kedelai hasil, fermentasi dari jamur Aspergillus.
2)
Peternakan
Pada
bidang peternakan misalnya:
a)
Hasil
mutasi alam yang menghasilkan domba ankon, yaitu domba yang berkaki pendek dan
bengkok;
b)
Sapi
Jersey yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih bagus.
3)
Kesehatan
Di bidang
kesehatan misalnya:
a)
Vaksin
merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat untuk
meningkatkan imunitas.
b)
Antibiotik,
merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan.
b.
Bioteknologi
modern
Bioteknologi
modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA,
yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada
organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan.
Seperti
halnya bioteknologi tradisional, bioteknologi modern juga mencakup berbagai
aspek kehidupan, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
1)
Pangan
Beberapa
contoh hasil bioteknologi modern adalah sebagai berikut.
a)
Kentang
hasil mutasi genetik yang mempunyai kadar pati dapat mengikat 20% lebih tinggi
daripada
b)
Tomat
hasil dari manipulasi genetik sehingga tidak cepat matang, tahan lama, dan
tidak cepat membusuk.
2)
Peternakan
Beberapa contoh
bioteknologi modern bidang peternakana.
a)
Ternak
unggul hasil dari manipulasi sehingga menghasilkan daging dan susu yang unggul
pula.
b)
Kambing
identik dengan domba, sapi, dan lain-lain, hasil dari pembelahan embrio secara
fisik.
3)
Pertanian
Beberapa
contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang pertanian adalah sebagai
berikut.
a)
Jagung
dan kapas setelah gennya dimanipulasi dapat resisten terhadap serangan penyakit
gen tertentu.
b)
Hasil
radiasi dari seleksi biji-bijian kedelai menghasilkan tanaman kedelai tengger
dan kedelai hijau camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi.
4)
Kesehatan
Beberapa
contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang kesehatan adalah:
a)
Manipulasi
produksi vaksin dengan menggunakan Eschericia coli di bidang pangan agar
lebih efisien;
b)
Hormon
pertumbuhan somatotropin hasil dari Eschericia coli.
Rangkuman
Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi=penerapan)
dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip
biologi. Dengan kata lain, bioteknologi merupakan pemanfaatan organisme dan agen-
agen biologis untuk menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan manusia.
Ciri-ciri utama bioteknologi yaitu;
adanya agen
biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industry, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Bioteknologi tradisional merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan proses genetik
secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik. Aplikasi bioteknologi
tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu aspek pangan,
peternakan, pertanian, dan kesehatan.
Bioteknologi modern merupakan
bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan
memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda
seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan.
Tes Formatif 1
1.
Bioteknologi
berasal dari dua kata yaitu bio dan logos yang masing-masing mempunyai
arti yaitu makhluk hidup dan ilmu. Dengan demikian, bioteknologi adaah...
A.
Ilmu
yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan suatu
produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang
B.
Ilmu
yang mempelajari tentang pemanfaatan proses biologis makhluk hidup untuk
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu
barang
C.
Ilmu
yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme
sistem untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang
menghasilkan suatu barang
D.
Ilmu
yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup dari rekayasa genetika untuk
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu
barang
E.
Ilmu
yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme
sistem untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan merugikan manusia.
2.
Bioteknologi
merupakan ilmu terapan, yang berarti bahwa bioteknologi merupakan penerapan
pengetahuan dari satu atau lebih bidang-bidang ilmu. Di bawah ini yang merupakan
bidang-bidang ilmu bioteknologi adalah...
A.
Biologi
dan teknologi
B.
Biologi,
teknologi, dan ekonomi
C.
Biologi,
teknologi, dan sosiologi
D.
Biologi,
teknologi, dan mikrobiologi
E.
Biologi,
teknologi, dan geografi
3.
Dalam
bioteknologi, Louis Pasteur dikenal sebagai Bapak Bioteknologi. Hal ini karena
beliau berperan dalam...
A.
Louis
Pasteur melakukan fermentasi menggunakan mikroorganisme
B.
Louis
Pasteur yang memperkenalkan prinsip-prinsip penggunaan bioteknologi berupa
makhluk hidup.
C.
Louis
Pasteur yang pertama kalinya menggunakan mikroorganisme dalam percobaannya.
D.
Louis
Pasteur sangat berperan dalam pengembangan bioteknologi di masa dulu.
E.
Lewat
Lousi Pasteur, banyak para ahli di zaman dulu yang mengembangkan bioteknologi.
4.
Pada
tahun 1928, Alexander Fleming menemukan penisilin. Di
bawah ini alasan yang tepat untuk nama penisilin itu sendiri adalah...
A.
Penisilin
diadopsi dari nama jamur penghasil anbiotik penisilin
B.
Nama
penilisin merupakan nama pemberian Alexander Fleming saat menemukan penisilin
C.
Penisilin
diadopsi dari nama jamur yaitu Penicilium
D.
Nama
penilisin merupakan nama pemberian Alexander Fleming saat menemukan jamu Penisilium
E.
Penisilin
diadopsi dari nama jamur penghasil anbiotik yaitu Penicilium notatum
5.
Mengkultur
bakteri telah dilakukan ilmuwan sejak dulu. Di bawah ini ilmuwan yang
menciptakan teknik mengkultur bakteri adalah...
A.
Robert
Koch
B.
Alexander
Fleming
C.
Louis
Pasteur
D.
Edward
Jenner
E.
Geoger
Mendel
6.
Berikut
ini perbedaan yang tepat untuk bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern adalah...
A.
Bioteknologi
konvensional menggunakan alat-alat tradisional, sedangkan bioteknologi modern
menggunakan alat-alat modern.
B.
Bioteknologi
konvensional tidak dapat dipelajari karena tidak menggunakan prinsip-prinsip
ilmiah, sedangkan bioteknologi modern bisa.
C.
Bioteknologi
konvensional dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, sedangkan
bioteknologi modern diperkaya dengan teknik rekayasa genetika.
D.
Bioteknologi
konvensional menggunakan teknik aseptis sedangkan bioteknologi tidak.
E.
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi tradisional yang berlaku pada zaman dulu,
sedangkan bioteknologi modern berlaku di zaman sekarang.
7.
Di
bawah ini yang merupakan contoh bioteknologi konvensional adalah...
A.
Yogurt
B.
Kloning
C.
Terapi
gen
D.
Kultur
jaringan
E.
Inseminasi
8.
Dalam
proses pembuatan tempe, para pembuat tempe seringkali menggunakan jamur Rhizopus
dalam pembuatannya. Dapatkah kamu menemukan alasan yang tepat penggunaan
jamur tersebut...
A.
Jamur
tersebut menghasilkan enzim-enzim yang dapat menyusun senyawa sedehana menjadi
kompleks
B.
Jamur
tersebut menghasilkan enzim-enzim yang dapat merombak senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana
C.
Jamur
tersebut menghasilkan enzim-enzim yang
dapat menyusun dan merombak senyawa
D.
Jamur
tersbeut aman dikonsumsi
E.
Jamur
tersebut banyak beredar di pasaran.
9.
Kecap
merupakan jenis bioteknologi konvensional. Dalam pembuatan kecap terdapat jamur
yang berperan dalm proses fermentasinya. Di bawah ini jamur yang digunakan dalam
fermentasi kecap adalah...
A.
Rhizopus
B.
Saccharomyces
cereviceae
C.
Neurospora
sitophila
D.
Aspergillus
E.
Lactobacillus
bulgarius
10.
Berikut
ini yang merupakan ciri bioteknologi modern adalah...
A.
Pemanfaatan
mikrooraisme terbatas
B.
Menggunakan
secara langsung hasil yang diproduksi organisme atau mikrorganisme
C.
Peralatan
yang digunakan sederhana
D.
Tidak
perlu menggunakan prinsip ilmiah
E.
Mulai
berkembang sejak ditemukan DNA
Jawaban Tes
Formatif 1
1.
C
2.
D
3.
B
4.
E
5.
A
6.
C
7.
A
8.
B
9.
D
10.
E
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1. Hitunglah jawaban benar Anda. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar I.
Rumus:
Arti tingkat penguasaan :
90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
<
70% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau
lebih, Anda dapat meneruskan pada modul selanjutnya. Namun, jika tingkat
penguasaan Anda berada di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan
belajar terutama bagian yang belum dikuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G Mitchell.2000. Biologi
Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2006. Biologi 3. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen Pendidkan Nasional
A.
Kegiatan Belajar II
Peranan
mikroorganisme dalam bioteknologi dan produk-produk bioteknologi.
1.
Peranan
mikroorganisme dalam Bioteknologi
Pada
umumnya bioteknologi menggunakan mikroorganisme karena dapat tumbuh dengan
cepat, mengandung protein yang cukup tinggi, dapat menggunakan produk-produk
sisa sebagai substratnya misalnya dari limbah dapat menghasilkan produk yang
tidak toksik dan reaksi biokimianya dapat dikontrol oleh enzim organisme itu
sendiri.
Alasan-alasan
digunakannya mikroorganisme dalam kerja bioteknologi adalah sebagai berikut:
a.
Mudah
dan sangat cepat dikembangbiakkan.
b.
Mudah
diperoleh.
c.
Sifat-sifat
dari mikroorganisme mudah diubah sesuai dengan keinginan kita.
d.
Mampu
hidup dengan menggunakan sisa dari organisme lain.
e.
Mampu
menghasilkan produk yang tidak membahayakan.
f.
Dalam
kerjanya tidak membutuhkan tambahan zat dari luar tubuhnya karena telah mampu
menghasilkan enzim sendiri.
Peranan
mikroorganisme dalam bioteknologi adalah sebgai berikut.
a.
Mikroorganisme
Pengubah dan Penghasil Makanan dan Minuman
Proses
fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan minuman.
Ingatlah kembali pelajaran Metabolisme, proses fermentasi merupakan perubahan
enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik
yang lebih sederhana.
Beberapa
jenis mikroorganisme dalam produk makanan dan minuman adalah sebagai berikut.
1)
Pembuatan
Tape
Tape
merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol. Makanan ini dibuat
dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligera, Rhizopus
oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut
tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis.
2)
Pembuatan
Tempe
Tempe
terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein
sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan kimia pada
protein, lemak, dan karbohidrat.
3)
Pembuatan
Oncom
Oncom
terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora
sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang
merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase,
lipase protease yang aktif selama proses fermentasi
4)
Pembuatan
Roti
Proses
fermentasi ini dibantu dengan bantuan yeast atau khamir yaitu
sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses
fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon
dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol
dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan
tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan
mengembang jika temperatur tinggi.
5)
Pembuatan
Keju
Keju
dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus
bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula susu
(laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada
suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil
dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang
mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu
berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan
dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna
protein dan lemak menjadi asam amino.
6)
Pembuatan
Yoghurt
Yoghurt
merupakan minuman yang terbuat dari air susu.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar
tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu
dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
termophillus. Susu dibiarkan selama
4-6 jam pada suhu 38 – 44 atau
selama 12 jam pada suhu 32 .
Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat
yoghurt berasa asam, dapat juga
ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.
7)
Minuman
Berakohol
Mikroorganisme
yang digunakan adalah khamir dari genus Saccharomyces. Minuman yang
sangat terkenal yaitu anggur sebenarnya adalah buah anggur yang sudah
mengandung gula sehingga dapat digunakan secara langsung oleh ragi selama
proses fermentasi.
Bakteri
yang digunakan adalah bakteri yang bersifat asam laktat
karena buah anggur mengandung asam malat yang tinggi. Bakteri tersebut akan
mengubah asam malat menjadi asam laktat yang lemah dan proses ini disebut
fermentasi malolaktat sehingga hasil minumannya memiliki rasa yang lebih baik
dan sedikit asam.
b.
Mikroorganisme
Penghasil Obat
Mikroorganisme
juga dapat membantu di bidang kesehatan yaitu dalam pengobatan, misalnya
digunakan untuk antibiotik dan vaksin.
1)
Antibiotik
Antibiotik
sebenarnya merupakan suatu zat kimia hasil dari mikroorganisme yang dapat
menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme lainnya. Pembuatan
antibiotik ini harus dalam lingkungan steril agar terhindar dari kontaminasi
yang mungkin terjadi, sehingga pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan dapat
optimal dan menghasilkan produk yang optimal juga. Antibiotik ini pertama kali
ditemukan oleh Alexander Fleming yang diberi nama Penicilin yang
dihasilkan oleh Penicillium. Jamur ini hidup dengan menyerap makanan
dari lingkungan yang digunakan untuk metabolisme, bahkan dapat menghasilkan zat
yang disekresikan ke lingkungannya dan dapat membunuh mikroorganisme lain.
c.
Mikroorganisme
Pembasmi Hama Tanaman
Pengendalian
hama dapat digunakan dengan musuh alam; misalnya bakteri di tanah dan tanaman
yaitu Bacillus thuringiensis. Bakteri ini dikembangkan menjadi insektisida mikrobial, yang
menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh serangga, yaitu larva atau
ulat serangga.
d.
Mikroorganisme
yang Berperan dalam Bidang Industri
1)
Sebagai
Penghasil Energi
Saat
ini sudah dikembangkan gas bio sebagai penghasil energi. Gas bio merupakan gas
metana yang diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak dengan
tangki fermenter. Prosesnya mikrooganisme mencerna kotoran menjadi gas metana,
gas ini kemudian dapat dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi
seperti gas elpiji.
2)
Sebagai
Pencerna Limbah
Limbah
organik di rumah tangga, industri, pasar pada umumnya dibuang ke sungai yang
dapat mengakibatkan pencemaran. Mikroorganisme dapat mengolah limbah melalui
penguraian secara (bakteri, protista, dan jamur) yang menguraikan materi
organik dari limbah menjadi mineral-mineral, gas-gas, dan air. Hal tersebut
membutuhkan banyak oksigen. Pemrosesan limbah ada dua materi, yaitu menggunakan
lumpur aktif dan proses menggunakan saringan tetes.
Bakteri
dimasukkan dalam bak yang berisi limbah yang diberi lubang untuk masuknya udara
(aerator), sehingga limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan yang airnya sudah dipisahkan dari endapannya.
Misalnya limbah logam berat yaitu Chromium, limbah tersebut dapat direduksi oleh bakteri Enterobacter
cloaceae sehingga tidak akan membahayakan lagi bagi manusia.
3)
Sebagai
Pemisah Logam Berat
Bakteri Thiobacillus ferroxidans dan Thiobacillus oxidans
termasuk khemolitotrof, yaitu bakteri pemakan batuan yang tumbuh subur di
tempat pertambangan, peranannya sangat penting karena dapat mengekstraksi
berbagai jenis logam. Bakteri ini dapat memperoleh energinya dari oksidasi zat
anorganik, yaitu besi dan belerang. Bakteri ini juga dapat tumbuh dengan subur
dalam lingkungan tanpa adanya zat organik, dia mampu mengekstrak karbon secara
langsung dari karbon dioksida di atmosfer. Pemanfaatan mikrorganisme ini untuk
memisahkan logam dari bijih logam yang diterapkan di tambang logam karena logam
tidak bisa dimanfaatkan jika terikat dengan bijihnya.
2.
Peranan
Bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetika
Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan saat ini, manusia telah mampu mengembangkan teknologi
reproduksi, yaitu dengan menggunakan alat dan prosedur dalam perkembangbiakan.
Tujuan dari teknologi ini untuk mendapatkan dan meningkatkan mutu individu yang
lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
Gen
merupakan penentu sifat yang terdapat di dalam kromosom. Apabila gen ini
berubah, maka sifat dari makhluk hidup juga berubah, sehingga banyak ahli yang
memanfaatkan untuk mengubah gen dengan tujuan mendapatkan organisme baru yang memiliki
sifat sesuai yang dikehendaki. Proses pengubahan gen-gen ini disebut dengan
nama rekayasa genetika.
Ada
beberapa macam rekayasa genetika di antaranya adalah rekombinasi DNA, fusi sel,
dan transfer inti.
a.
Rekombinasi
DNA
Setiap
jenis makhluk hidup mempunyai struktur DNA yang sama, untuk itulah DNA dari
satu spesies dapat disambungkan dengan DNA dari spesies yang lain, dengan
tujuan agar mendapatkan sifat yang baru. Proses penyambungan ini dikenal dengan
nama rekombinasi DNA.
Teknik
menyambung gen ini telah berhasil dan sukses dalam menghasilkan gen baru. Para
ahli menggunakan teknik rekayasa genetika dengan menggunakan mikroba-mikroba
seperti bakteri untuk membuat substansi yang tidak dapat dibuat oleh organisme
yang direkayasa. Tetapi pengenalan gen-gen dalam bakteri jauh lebih sulit,
karena para ahli harus mendapatkan gen yang diinginkan kemudian menggabungkan
ke dalam DNA dari bakteri.
Berikut
ini produk-produk yang telah berhasil dalam rekombinasi gen.
1)
Pembuatan
Insulin
Para
ilmuwan telah berhasil mengatasi penyakit diabetes melitus dengan cara gen
penghasil insulin manusia diambil dari DNA sel manusia, yaitu dengan memotong
DNA sel manusia dengan menggunakan enzim pemotong. Gen yang menghasilkan
insulin ini akan disambungkan pada plasmid bakteri Escherichia coli.
Hasil sambungan ini kemudian dimasukkan ke dalam sel bakteri Escherichia
coli, sehingga bakteri tersebut sudah mengandung gen insulin manusia.
Spesies ini dipelihara dalam tempat yang khusus untuk dikembangbiakkan dengan
tujuan agar dapat memproduksi insulin manusia. Selanjutnya, produk tersebut
ditampung sebagai obat bagi penderita diabtes mellitus.
2)
Pembuatan
Vaksin Hepatitis
Virus terdiri
atas selubung protein dan DNA-nya. Jika bagian selubung protein ini dimasukkan
dalam tubuh manusia, maka tubuh akan membentuk antibodi sehingga tubuh dapat
menangkal virus yang masuk.
b.
Teknologi
Hibridoma
Teknologi
hibridoma dikenal dengan fusi sel, yaitu peleburan/fusi dua sel yang berbeda
menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua sel asli. Sel yang
dihasilkan dari fusi ini dinamakan hibridoma
(hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker).
c.
Transfer
Inti (Kloning)
Transfer inti
merupakan proses pemindahan inti sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti,
sehingga sel telur tersebut akan membelah diri dan menjadi embrio. Transfer
inti sebenarnya adalah kloning inti.
Proses ini merupakan reproduksi paraseksual karena bukan merupakan
reproduksi seksual dan aseksual.
Keterangan:
1. Sepotong jaringan kulit
diambil dari seekor katak.
2. Sel-sel jaringan itu
dibiakkan.
3. Inti salah satu itu
ditransplantasikan ke sel telur penerima (inti sel telur ini
sudah dikeluarkan).
4. Telur itu berkembang
menjadi embrio.
5. Sel-sel embrio
dipisah-pisahkan.
6. Inti sebuah sel embrio
ditransplantasikan ke dalam sel telur penerima lainnya.
Telur itu berkembang menjadi suatu klon katak
semula.
d.
Bayi
Tabung
Teknik
fertilisasi bayi tabung dilakukan secara invitro, yaitu suatu proses
pembuahan yang secara sengaja dilakukan di luar tubuh manusia. Teknik ini
prosesnya hampir sama dengan fertilisasi secara eksternal.
Pada
mulanya sel-sel telur yang mutunya baik dari ibu diseleksi, demikian juga
sperma dari ayah. Kemudian dipertemukan dalam cawan petri yang sudah diberi
nutrien yang keadaan lingkungannya disesuaikan dalam rahim, kemudian sperma
akan membuahi sel telur dan terbentuk zigot. Setelah berumur 2-5 hari embrio
ditanam di dalam rahim kemudian tumbuh dan akan lahir.
e.
Inseminasi
Buatan
Teknik
hibridisasi atau pembastaran merupakan perkawinan silang untuk memperoleh bibit
yang unggul. Umumnya dilakukan pada hewan sapi. Tujuannya untuk mendapatkan
keturunan dengan perpaduan sifat-sifat dari induknya yang lebih baik.
f.
Penerapan
bioteknologi
a.
Bidang
pertanian
1)
Kultur
jaringan
Kultur
jaringan telah banyak diterapkan dalam bidang pertanian dan perkebunan dalam
skala besar untuk mendapatkan bibit unggul dalam waktu yang singkat. Kultur
jaringan dilakukan di dalam laboratorium dengan cara menumbuhkan sel atau
jaringan tumbuhan/hewan di dalam medium buatan. Teknik ini mudah diterapkan
pada tumbuhan dibandingan dengan hewan. Hal tersebut dikarenakan sel tumbuhan
memiliki sifat totipotensi yang tinggi dibandingan dengan sel hewan. Dalam
kultur jaringan ini hanya diperlukan sedikit bagian dari tumbuhan atau hewan,
misalnya tunas, akar, atau daun. Bagian tersebut dibagi-bagi lagi dan setiap
bagian ditumbuhkan dalam medium tertentu dan kondisi steril di laboratorium.
Hasilnya nanti adalah organisme dalam jumlah besar dan mempunyai sifat yang
sama dengan induknya.
Tujuan
dan manfaat dari kultur jaringan:
a)
Kultur
jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya, pembiakan
ini termasuk pembiakan secara vegetatif, yaitu individu baru terjadi dari
bagian tubuh suatu induk. Oleh karena itu, individu yang baru terbentuk
mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
b)
Perbanyakan
tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit karena dilakukan
secara aseptik.
c)
Penggunaan
metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman awal yang
diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan turunan dalam
jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak
memerlukan banyak tanaman induk.
2)
Hidroponik dan
Aeroponik
Air, genting, pasir,
kerikil, kertas dan lain-lain, yang disiram dengan larutan nutrien yang
diperlukan tanaman. Makanan atau nutrisi
tumbuhan hidroponik diperoleh dari zat anorganik yang dialirkan melalui pipa
air. Tanaman dapat juga ditempatkan di atas bak penampung nutrisi sehingga akar
tanaman dapat menyerap nutrisi dari bak. Jadi, akar akan selalu terendam cairan
nutrisi.
Keuntungan
diperoleh dari penanaman secara hidroponik:
a)
Sistem
hidroponik lebih praktis dan produktif karena memanfaatkan ruangan yang sempit
(bukan kebun) atau untuk menyiasati daerah atau tempat yang tidak dapat
ditanami.
b)
Penggunaan pupuk
lebih efektif dan berdaya guna, yaitu dapat dilkukan secara tepat dan tidak
boros karena pada bercocok tanam di lahan pertanian biasa, tanah sering
merembeskan sebagian dari pupuk yang diberikan ke tempat lain menjauhi tanaman
sehingga perhitungan pemberian pupuk bisa meleset.
c)
Bebas dari
serangan hama dan penyakit yang berasal dari tanah, termasuk gulma di dalam
tanah.
d)
Mutu buah dan
tanaman yang dihasilkan lebih baik.
Cara bercocok tanam
aeroponik sama seperti sistem hidroponik, perbedaannya di dalam aeroponik
tanaman tidak diberi media untuk tumbuhnya akar, melainkan dibiarkan terbuka,
menggantung pada suatu tempat yang dijaga kelembapannya. Akar dan tubuh tanaman
disemprot dengan larutan pupuk yang mengandung nutrisi.
b.
Bidang
Kedokteran
Pada bidang kedokteran, peranan
bioteknologi yaitu:
1)
Mendiagnosis penyakit
2)
Terapi gen pada manusia
3)
Menghasilkan produk –produk farmasi
4)
Pembuatan vaksin
Dari percobaan terapi gen yang sekarang
sedang dilakukan pada manusia, terapi yang paling menjanjikan ialah terapi yang
melibatkan sel sumsum tulang tetapi tidak harus ditujukan untuk memperbaiki
kelainan genetik. Misalnya, sejumlah peneliti sedang berusaha untuk
mempertinggi kemampuan sel imun untuk melawan sel kanker; tujuan lain adalah
untuk merekayasa sel imun yang resisten terhadap HIV. Sebagian besar percobaan
saat ini masih dalam taraf pendahuluan, yang didesain untuk menguji keamanan
dan kelayakan prosedur dan bukan berupaya untuk menyembuhkan.
c. Bidang peternakan
Misalnya beberapa sapi perah disuntik
dengan hormon pertumbuhan sapi (BGH- bovine growth hormone), yang dibuat oleh E.coli
untuk menaikkan produksi susu (vaksin ini biasanya meningkatkan sebanyak 10%).
BGH juga meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak. (Kistinnah, 2006)
Rangkuman
Alasan-alasan
digunakannya mikroorganisme dalam kerja bioteknologi adalah sebagai berikut; mudah
dan sangat cepat dikembangbiakan, mudah diperoleh, sifat-sifat dari
mikroorganisme mudah diubah sesuai dengan keinginan kita, mampu hidup hanya
dengan menggunakan sisa dari organisme lain, mampu menghasilkan produk yang
tidak membahayakan, dalam kerjanya tidak membutuhkan tambahan zat dari luar
tubuhnya karena telah mampu menghasilkan enzim sendiri.
Peranan mikroorganisme dalam berteknologi
adalah sebagai berikut: penghasil makanan atau minuman, penghasil obat, penghasil energi, dan pengurai limbah. Peranan
Bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetika adalah sebagai berikut
rekombinasi DNA, teknologi hibridoma, kloning, bayi tabung, dan inseminasi
buatan.
Penerapan bioteknologi melingkupi berbagai
bidang kehidupan, diantaranya adalah:
1.
Bidang pertanian
Pengembangan bioteknologi banyak diterapkan di bidang
pertanian, seperti kultur jaringan dan pengembangan tanaman dengan media
selain tanah yang dikenal dengan nama hidroponik.
2.
Bidang
kedokteran terdiri dari mendiagnosis penyakit, terapi gen pada manusia, menghasilkan produk –produk farmasi,
dan pembuatan vaksin.
3.
Bidang
peternakan salah satunya yaitu penyuntikan hormon pada hewan.
Tes Formatif II
1.
Tape
merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol. Makanan ini dibuat
dari beras ketan ataupun singkong dengan berbagai jamur, salah satunya Saccharomyces
cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air
tebu, bawang merah dan putih, kayu manis. Namun, terkadang, jika sudah lama
ragi tidak digunakan, maka kondisinya menjadi rusak. Di bawah ini, jawaban yang
tepat agar ragi tetap dalam kondisi baik adalah...
A.
Disimpan
di tempat yang langsung terkena cahaya matahari
B.
Penyimpanan
ragi harus dicampur dengan garam, gula, dan yang lainnya
C.
Disimpan
di dalam lemari
D.
Disimpan
pada suhu 4,5
E.
Dibiarkan
disimpan suhu kamar
2.
Yogurt
merupakan produk fermentasi susu. Dalam fermentasi ini menggunakan sejenis
bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus. Bakteri tersebut merupakan jenis bakteri...
A.
Coccus
B.
Bulat
C.
Batang
D.
Spiral
E.
Spirilium
3.
Pada
masa inkubasi pembuatan yogurt akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang
membuat yoghurt berasa asam. Yang
dimaksud masa inkubasi adalah...
A.
Proses
penambahan bakteri ke dalam susu
B.
Proses
pertumbuh biakkan bakteri dengan menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai
C.
Proses
penambahan rasa sintesis ke dalam yogurt
D.
Proses
penambahan starter pada susu
E.
Proses
pemanasan susu agar tidak terkontaminasi bakteri lain
4.
Yeast
yang ditambahkan pada pembuatan roti akan menyebabkan roti tersebut...
A.
Mengembang
dan ukuran roti membesar
B.
Menghasilkan
gas karbondioksida
C.
Menjalankan
proses fermentasi
D.
Berubah
warna menjadi menarik
E.
Mengempis
5.
Jamur
yang berperan dalam pembuatan oncom adalah...
A.
Rhizopus
B.
Lactobacillus bulgaricus
C.
Streptococcus
thermophillus
D.
Saccharomyces
E.
Neurospora
sitophila
6.
Penambahan
silfida pada minuman beralkohol bertujuan untuk...
A.
Membunuh
bakteri dan ragi yang tidak diinginkan
B.
Memisahkan
benda-benda padat dari anggur
C.
Memilih
buah anggur
D.
Mengubah
asam malat menjadi asam laktat
E.
Menambah
rasa yang lebih baik dan sedikit asam
7.
Dalam
percobaannya, Alexander Fleming menemukan antibiotik yang kemudian
diberi nama Penicilin. Yang dimaksud dengan antibiotik sendiri adalah...
A.
Bahan
kimia untuk mencegah atau membasmi kuman penyakit
B.
Mencegah
pencemaran jasad renik
C.
Zat
yang dihasilkan mikroorgansme untuk menghambat prtumbuhan mikroorganisme lain
D.
Senyawa
kimia yang bersifat toksik
E.
Zat
antimikroba yang diberikan pada jaingan hidup/kulit
8.
Bakteri
yang berperan dalam mereduksi Chromium adalah...
A.
Thiobacillus
ferroxidans
B.
Thiobacillus
oxidans
C.
Bacillus
thuringiensis
D.
Enterobacter
cloaceae
E.
Escherichia
coli
9.
Proses
penyambungan DNA dengan DNA lain dikenal dengan istilah...
A.
Hibridoma
B.
Kultur
jaringan
C.
Transfer
inti
D.
Inseminasi
E.
Rekombinasi
DNA
10.
Suatu
teknik memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya disebut
dengan...
A.
Inseminasi
B.
Kultur
jaringan
C.
Rekombinasi
DNA
D.
Hibridoma
E.
Kloning
Jawaban Tes
Formatif II
1.
D
2.
C
3.
B
4.
A
5.
E
6.
A
7.
C
8.
D
9.
E
10.
B
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 2. Hitunglah
jawaban benar Anda. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar II.
Arti tingkat penguasaan :
90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
<
70% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau
lebih, Anda dapat meneruskan pada modul selanjutnya. Namun, jika tingkat
penguasaan Anda berada di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan
belajar terutama bagian yang belum dikuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G Mitchell.2000. Biologi
Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2006. Biologi 3. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen Pendidkan
Nasional
B.
Kegiatan Belajar III
Pembelajaran
berbasis bioenterpreneurship.
1.
Definisi
Bioentrepreneurship
Bio
merupakan makhluk hidup yang berupa
tumbuhan, hewan, dan manusia.
Menurut
Hasution (2007: 3) entrepreneur
diartikan sebagai orang yang berani memulai, menjalankan, dan mengembangkan usaha
dengan cara memanfaatkan segala
kemampuan dengan hal membeli bahan baku
dan sumber daya yang diperlukan, membuat
produk dengan nilai tambah yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen, dan menjual
produk sehingga bisa memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi para
karyawan, dia sendiri, perusahaan, dan masyarakat sekitarnya.
Wirausaha
(entrepreneurship) berbicara mengenai ”perilaku” yang mencakup pengambilan
insiatif, mengorganisasi, dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi
terhadap sumber dan situasi terhadap praktik, dan penerimaan resiko atau
kegagalan. Menurut Mulyasa (2008: 111) berwirausaha di sekolah/madrasah berarti
memadukan kepribadian, peluang, keuangan, dan sumber daya yang ada di
lingkungan seko- lah/madrasah guna mengambil keuntungan. Kepribadian ini
mencakup pengetahuan, keterampi- lan, sikap, dan perilaku.
Bioentrepreneurship
berasal dari kata “bio” dan
“entrepreneurship”. Entrepreneurship merupakan segala hal yang berkaitan dengan
sikap, tindakan, dan proses yang
dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan, dan mengembangkan usaha mereka. Dalam hal
ini tidak dimulai dengan menjual produk
atau jasa, akan tetapi dimulai dengan
adanya kesempatan atau peluang yang
berasal dari lingkungan (Hasution, 2007:
5). Sedangkan menurut Winardi (2003: 16)
lebih ke arah karakteristik dari entrepreneurship itu sendiri, dimana entrepreneurship
merupakan prilaku dinamik, menerima
resiko, kreatif, serta yang berorientasi
pada pertumbuhan.
Dalam
bioentrepreneurship mempunyai tiga pilar
yang menjadi keharusan adalah ilmiah dan
bakat manajerial, teknologi dan uang.
Ketiga hal ini yang mendasari dan membentuk bioentrepreneur sukses, ilmiah untuk
menemukan bahan-bahan organik yang
mempunyai potensi untuk dijadikan
peluang usaha, teknologi untuk mendukung
kegiatan produktif, dan uang sebagai
modal. (Meyers and Hurley 2008: 1). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hubert dan
Faulkner (1999: 13), bahwa tiga pilar
yang digunakan untuk melAndasi
bioenterpreneurship adalah menejemen,
modal, dan teknologi. Pada dasarnya ahli
biologi mempunyai potensi dan peluang-peluang dalam penemuan dalam biologi selalu
diadakan pengujian secara klinis tentang
benda-benda hidup yang dapat
dikembangkan/diolah menjadi produk
usaha.
2.
Tahap-tahap
bioenterpreneurship di sekolah
a.
Pembuatan
yoghurt
Yogurt dibuat dengan bantuan dua jenis
bakteri menguntungkan, satu dari keluarga lactobacillus yang berbentuk batang (Lactobacillus
bulgaricus) dan lainnya dari keluarga streptococcus yang berbentuk bulat (Streptococcus
thermophilus). Kedua bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam
laktat yang penting peranannya dalam pengaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh
di usus, Lactobacillus bulgaricus dan S. thermophilus mampu
menciptakan keadaan asam yang menghambat bakteri lain. Bakteri yogurt S.
thermophilus dan L. bulgaricus paling cepat tumbuh di sekitar suhu
40– 44°C (bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri akan
berkembang biak lambat atau tidak sama sekali. Sementara jika suhu terlampau
panas bakteri bisa rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba
lain yang kondisi optimumnya di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih
cepat berkembang biak di suhu tersebut, jumlah mikroba penyusup tadi dapat
menyusul bahkan menyisihkan bakteri yogurt semula.
Adapun tahap – tahap pembuatan yogurt adalah seperti berikut ini
(Septia, 2010):
Ciri-ciri yogurt yang tidak jadi adalah:
1)
Tidak
berasam walaupun berbentuk solid
2)
Di
permukaan solid ditumbuhi jamur yang berbentuk bintik-bintik hitam
3)
Berbau
asam yang sangat tajam
Ada
dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1)
Yogurt
tidak boleh terkena sinar matahari
2)
Tidak
boleh disimpan dalam suhu ruangan, harus disimpan dalam suhu dingin/kulkas
tetapi jangan disimpan di dalam freezer.
b.
Pengemasan
Pengemasan disebut juga pembungkusan,
pewadahan atau pengepakan. Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan
dan mempertahankan mutu bahan hasil pertanian.
Tujuan
Pengemasan yaitu; membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang, menyelamatkan
produksi bahan pangan yang berlimpah, mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan
pangan, menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan, memudahkan
distribusi/ pengangkutan bahan pangan, dan menambah estetika dan nilai jual
bahan pangan.
Pengemasan bahan pangan harus memenuhi
beberapa kondisi atau aspek untuk dapat mencapai tujuan pengemasan itu, yaitu; bahan pengemasnya harus memenuhi persyaratan tertentu, metode atau teknik Pengemasan bahan pangan harus tepat, dan pola distribusi dan penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik
Jenis-jenis Bahan Pengemas
1)
Untuk wadah utama (pengemas yang
berhubungan langsung dengan bahan pangan) yaitu:
kaleng/logam, botol/gelas, plastic, kertas, kain, kulit, daun, gerabah, bambu, dll
2)
Untuk wadah luar (pelindung wadah utama
selama distribusi, penjualan, atau penyimpanan) yaitu;
kayu dan karton.
c.
Desain
dan labeling
Desain merupakan seluruh proses pemikiran
dan perasaan yag akan menciptakan sesuatu,dengan menggabungkan fakta, kontruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi
kebutuhan manusia..
Desain kemasan perlu diciptakan agar
mempunyai nilai estetika yang tinggi. Karena itu diperlukan perencanaan yang
baik dalam hal ukuran dan bentuk sehingga efisien dalam proses pengepakan,
distribusi dan penyajian. Desain kemasan hendaknya mampu menumbuhkan
kepercayaan dan mempengaruhi calon konsumen untuk menjatuhkan pilihan terhadap
bahan yang dikemas. Setelah berhasil menarik perhtian dari calon konsumen,
kemasan harus menampilkan produk pada suatu keadaan yang siap jual.
Gambaran-gambaran yang terbaik dari bahan yang dikemas perlu dotonjolkan.
Seakan-akan produk tersebut memang disajikan untuk memenuhi kebutuhan utanma
calon konsumen secara memuaskan.
Label kadang-kadang disebut juga etiket.
Dalam pengertian perdagangan maka etiket didefinisikan sebagai label yang
diletakkan,dicetak,diukir atau dicantumkan dengan jalan apapun pada
kemasan.Etiket tersebut harus cukup besar agar dapat menampung semua keterangan
yang diperlukan mengenai produk dan tidak boleh mudah lepas,luntur atau lekang
karena air,gosokan
Secara keseluruhan,pernyataan atau
keterangan yang terdapat pada etiket harus ditulis dengan jelas, ukuran angka
dan huruf harus jelas (0,75 mm) serta warna yang cukup kontras dengan
latar belakangnya. Pada makanan yang memerlukan cara penyiapan, penggunaan atau
penyimpanan secara khusus, perlu dicantumkan petunjuk mengenai hal tersebut
pada etiket..
Untuk menarik konsumen, dibutuhkan label
yang menarik, mudah dilihat dimengerti yang dicantumkan dalam kemasan, hal ini
memerlukan perencanaan, penelitian dan pengembangan kemasan dan label secara
terus–menerus sesuai dengan tuntutan dan keinginan konsumen. Dengan demikian
produk dapat dengan mudah dilihat dan dikenali, sehingga konsumen akan tertarik
dan membeli produk tersebut. (Anonim, 2011,
http://posluhdesdesacijambu.blogspot.com/2011/10/pengemasan-produk.html?m=1)
d.
Pemasaran
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah
proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk pemasaran: Dari sudut pandang penjual yaitu; tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotion). Dari sudut pandang konsumen yaitu;
kebutuhan dan
keinginan konsumen (customer needs and wants), biaya konsumen (cost to the customer), kenyamanan (convenience), dan komunikasi (comunication).
Lima strategi pemasaran dalam berbisnis yang bisa Anda terapkan untuk
meningkatkan penjualan produk atau jasa:
1)
Mengenali pelanggan: lakukan identifikasi terhadap target pasar.
2)
Melakukan promosi: lakukan pengenalan produk/promosi kepada
konsumen dengan cara yang kreatif. Promosi dapat dilakukan adalah dengan berpromosi dari mulut
ke mulut. Dengan cara ini dapat menjaring pelanggan jauh
lebih banyak.
3)
Memilih lokasi yang strategis: Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah
satu strategi mereka untuk menjaring pelanggan. Karena itu, pilihlah lokasi
usaha yang strategis dan tepat agar usaha Anda dapat dijangkau oleh pelanggan.
4)
Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen: konsumen ialah raja. Jalinlah hubungan yang
baik dengan konsumen. Maka, terapkanlah simbiosis mutualisme dalam hal
berbisnis. Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen
merupakan kunci terakhir yang harus Anda pegang untuk mencapai kesuksesan dalam
berbisnis. (Tradda, 2013, http://www.astamediagroup.com/blog/5-strategi-pemasaran-untuk-meningkatkan-penjualan.html)
e.
Laporan
keuangan
1)
Rumus-Rumus Laba-Rugi
a)
Laba/Rugi Usaha = Total Pendapatan Usaha –
Total Beban Usaha
b)
Laba/Rugi di Luar Usaha = Total Pendapatan
di Luar Usaha – Total Beban di Luar Usaha
c)
Laba/Rugi Sebelum Pajak = Total seluruh
pendapatan – Total seluruh beban
d)
Laba/Rugi Setelah Pajak = Laba/Rugi Sebelum
Pajak – Pajak
e)
Laba/Rugi Bersih = Total Pendapatan - Total
beban - Pajak
2) Rumus-Rumus Modal
a) A1. Modal Akhir = Modal Awal + Laba Bersih – Prive
b) A2. Modal Awal = Modal Akhir – Laba Bersih + Prive
c) A3. Prive = Modal Awal + Laba Bersih – Modal Akhir
d) B1. Modal Akhir = Modal Awal + Seluruh Pendapatan – Seluruh
Beban – Pajak - Prive
e) B2. Modal Awal = Modal Akhir – Seluruh Pendapatan + Seluruh
Beban + Pajak + Prive
f)
B3. Prive = Modal Awal +
Seluruh Pendapatan – Seluruh Beban – Pajak - Modal Akhir
Rangkuman
Bioentrepreneurship berasal dari kata “bio” dan “entrepreneurship”. Entrepreneurship
merupakan segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan, dan proses yang dilakukan oleh para
entrepreneur dalam merintis, menjalankan, dan
mengembangkan usaha mereka.
Tiga pilar yang digunakan untuk
melAndasi bioenterpreneurship adalah menejemen,
modal, dan teknologi.
Tahap-tahap bioenterpreneurship di sekolah terdiri dari pembuatan
produk, pengemasan, desain dan labeling, pemasaran, serta laporan keuangan
Tes Formatif
III
1.
Bioenterpreneurship
berasal dari dua kata yaitu bio dan enterpreneurship yang berarti...
A.
Makhluk
hidup dan pengusaha
B.
Makhluk
hidup dan wiraswasta
C.
Makhluk
hidup dan berwiraswasta
D.
Makhluk
hidup dan wirausaha
E.
Makhluk
hidup dan perusahaan
2.
Tiga
pilar yang harus dimiliki oleh bioenterpreneurship adalah...
A.
Niat,
keberanian, dan usaha
B.
Manajemen,
teknologi, dan modal
C.
Tekad,
manajemen, dan modal
D.
Manajemen,
teknologi, dan usaha
E.
Manajemen,
modal, dan usaha
3.
Tahap-tahap
bioenterpreneurship adalah...
A.
Pembuatan
produk, pengemasan, labeling, dan pemasaran
B.
Pembuatan
produk, labeling, pemasaran, dan laporan keuangan
C.
Pengemasan,
pemasaran dan laporan keuangan
D.
Pembuatan
produk, pengemasan, dan pemasaran
E.
Pembuatan
produk, pengemasan, labeling, pemasaran, dan laporan keuangan
4.
Dalam
pembuatan yogurt, susu segar harus dipanaskan dan selalu diaduk. Hal itu
bertujuan untuk...
A.
Susu
tidak mengendap
B.
Susu
cepat mendidih
C.
Protein tidak mengalami koagulasi
D.
Susu
bercampur dengan starter
E.
Yogurt
yang dihasilkan bagus
5.
Setelah susu
dipanaskan sampai suhu °C, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya
37- 45 °C. Hal yang kita lakukan setelahnya
adalah...
A.
Memasukan
starter
B.
Menginkubasi
yogurt pada suhu 45 °C
C.
Menghias
yogurt semenarik mungkin sehingga mengundang pembeli
D.
Memanaskan
susu dalam selama satu jam
E.
Mendiamkannya
lagi sampai suhu lebih rendah dari sebelumnya
6.
Mengapa
proses fermentasi dibutuhkan dalam pembuatan yogurt...
A.
Mengendapkan
yogurt agar bisa diminum
B.
Mengubah
asam laktat menjadi laktosa
C.
Mengubah
rasa yogurt menjadi manis
D.
Mengubah
rasa yogurt menjadi asam
E.
Untuk
memudahkan proses inkubasi
7.
Starter
yang baik dalam pembuatan yogurt adalah...
A. Rhizopus
B. Lactobacillus bulgaricus
C. Streptococcus thermophillus
D. Saccharomyces
E.
Neurospora
sitophila
8.
Pembungkusan, pewadahan atau pengepakan disebut dengan...
A.
Labeling
B.
Desain
produk
C.
Marketing
D.
Pemasaran
E.
Pengemasan
9.
Jika suatu hari Anda mendirikan usaha, hal
yang Anda lakukan selaku produsen adalah...
A. Mengemas produk sebaik mungkin
B. Membuat produk yang murah meriah
C. Membuat produk yang bagus, menarik, dan disukai banyak orang
D. Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen
E. Memilih lokasi yang strategis untuk promosi
10. Suatu hari Anda mempunyai perusahan yang besar, namun karena suatu hal,
perusahan yang Anda pimpin ternyata harus mengalami kerugian. Bagaimana sikap
Anda sebagai pemimpin perusahaan?
A. Membimbing dan membina bawahan secara mendalam lagi
B. Membiarkan perusahan menjadi gulung tikar
C. Menyuruh ahli untuk menggerakkan perusahaan Anda
D. Melakukan PHK besar-besaran
E. Mengubah sistem perusahan yang telah berlaku
Jawaban Tes
Formatif III
1.
D
2.
B
3.
E
4.
C
5.
A
6.
D
7.
B
8.
E
9.
C
10.
A
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif III. Hitunglah jawaban benar Anda. Kemudian gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar III.
Arti tingkat penguasaan :
90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
<
70% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau
lebih, Anda dapat meneruskan pada modul selanjutnya. Namun, jika tingkat
penguasaan Anda berada di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan
belajar terutama bagian yang belum dikuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Hasution, Arman Hakim, dkk. 2007. Entrepreneurship
Membangun Spirit Teknopreneurship. Yogyakarta: CV. ANDI.
Hubert J. P. Schoemaker and Anne
Faulkner Schoe- maker. The three pillars of Bioentrepreneurship Creating a
biotechnology company that lasts depends on the ability to balance management,
capital, and technology. Journal Nature Biotechnology Vol- ume 16
Supplement 1998. http://biotech.na- ture.com
Meyers, Arlen D and Hurley, Patrick.
From the Class- room Bioentrepreneurship education programmes in the United
States. Journal of Commercial Bio-
technology (2008) Vol 14. No 1. 2–12 January 2008. www.palgrave-journals.com/jcb
Mulyasa, E. 2008. Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Ke- mandirian Guru dan Kepala Sekolah.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Winardi. 2003. Entrepreneur dan
Entrepreneurship. Jakarta: Prenada Media.
Anonim. 2011. Pengemasan
Produk. http://posluhdesdesacijambu.blogspot.com/2011/10/pengemasan-produk.html?m=1
Tradda,
Asri. 2013. 5 Strategi
Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan. http://www.astamediagroup.com/blog/5-strategi-pemasaran-untuk-meningkatkan-penjualan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar